Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan mencatat jumlah kematian harian tertinggi akibat virus corona. Lonjakan infeksi membebani sistem kesehatan dan mendorong penggerebekan polisi di tempat-tempat yang diduga melanggar aturan jarak sosial.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan, ada 24 kematian tambahan, sehingga total negara itu menjadi 698 hingga Minggu tengah malam.
Ada 926 kasus virus corona pada hari kemarin, turun dari rekor tertinggi 1.097 pada hari sebelumnya. Lonjakan kasus baru-baru ini telah mengacaukan upaya untuk menahannya. Negeri Ginseng ini kekurangan tempat tidur rumah sakit, memicu perdebatan tentang apakah pemerintah harus memberlakukan tindakan jarak sosial yang lebih ketat.
Menurut pejabat kesehatan, hanya ada empat tempat tidur unit perawatan intensif yang tersisa di wilayah Seoul dan sekitarnya hingga Minggu (20/12).
Baca Juga: Perlu kerjasama pemerintah dan masyarakat mematahkan hoaks seputar vaksin Covid-19
Pemerintah telah memerintahkan rumah sakit swasta untuk membebaskan lebih dari 300 tempat tidur yang akan digunakan untuk pasien virus corona. Otoritas Korea Selatan juga telah mengalokasikan US$ 4,5 juta untuk mengkompensasi fasilitas tersebut.
Pejabat kesehatan mengatakan, pemberlakuan pembatasan jarak sosial tertinggi di negara itu hanya akan menjadi upaya terakhir.
Kantor berita Yonhap melaporkan, Kota Seoul sedang mempertimbangkan untuk melangkah lebih jauh dari aturan nasional untuk melarang pertemuan lebih dari lima orang, mulai sehari sebelum liburan Natal.
Pada hari Jumat, polisi Seoul dan penyelidik kesehatan melakukan tindakan keras larut malam terhadap 60 bisnis termasuk bar dan klub karaoke yang dicurigai melanggar aturan saat ini. Tiga puluh lima orang, termasuk pemilik bisnis dan pelanggan, didakwa secara pidana.
Baca Juga: Menanti ranjang kosong RS, 6 warga Korea Selatan dengan Covid-19 meninggal