kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.589   47,00   0,28%
  • IDX 6.969   135,78   1,99%
  • KOMPAS100 1.011   23,61   2,39%
  • LQ45 785   19,14   2,50%
  • ISSI 221   2,79   1,28%
  • IDX30 407   10,11   2,55%
  • IDXHIDIV20 479   11,92   2,55%
  • IDX80 114   2,35   2,10%
  • IDXV30 116   1,81   1,58%
  • IDXQ30 133   3,78   2,92%

Korea Selatan mencatat kematian tertinggi akibat virus corona


Senin, 21 Desember 2020 / 10:28 WIB
Korea Selatan mencatat kematian tertinggi akibat virus corona
ILUSTRASI. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan, ada 24 kematian tambahan, sehingga total negara itu menjadi 698.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan mencatat jumlah kematian harian tertinggi akibat virus corona. Lonjakan infeksi membebani sistem kesehatan dan mendorong penggerebekan polisi di tempat-tempat yang diduga melanggar aturan jarak sosial.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan, ada 24 kematian tambahan, sehingga total negara itu menjadi 698 hingga Minggu tengah malam.

Ada 926 kasus virus corona pada hari kemarin, turun dari rekor tertinggi 1.097 pada hari sebelumnya. Lonjakan kasus baru-baru ini telah mengacaukan upaya untuk menahannya. Negeri Ginseng ini kekurangan tempat tidur rumah sakit, memicu perdebatan tentang apakah pemerintah harus memberlakukan tindakan jarak sosial yang lebih ketat.

Menurut pejabat kesehatan, hanya ada empat tempat tidur unit perawatan intensif yang tersisa di wilayah Seoul dan sekitarnya hingga Minggu (20/12).

Baca Juga: Perlu kerjasama pemerintah dan masyarakat mematahkan hoaks seputar vaksin Covid-19

Pemerintah telah memerintahkan rumah sakit swasta untuk membebaskan lebih dari 300 tempat tidur yang akan digunakan untuk pasien virus corona. Otoritas Korea Selatan juga telah mengalokasikan US$ 4,5 juta untuk mengkompensasi fasilitas tersebut.

Pejabat kesehatan mengatakan, pemberlakuan pembatasan jarak sosial tertinggi di negara itu hanya akan menjadi upaya terakhir. 

Kantor berita Yonhap melaporkan, Kota Seoul sedang mempertimbangkan untuk melangkah lebih jauh dari aturan nasional untuk melarang pertemuan lebih dari lima orang, mulai sehari sebelum liburan Natal.

Pada hari Jumat, polisi Seoul dan penyelidik kesehatan melakukan tindakan keras larut malam terhadap 60 bisnis termasuk bar dan klub karaoke yang dicurigai melanggar aturan saat ini. Tiga puluh lima orang, termasuk pemilik bisnis dan pelanggan, didakwa secara pidana.

Baca Juga: Menanti ranjang kosong RS, 6 warga Korea Selatan dengan Covid-19 meninggal



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×