kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Selatan tetap gelar pemilu di tengah wabah corona, begini suasananya


Rabu, 15 April 2020 / 13:28 WIB
Korea Selatan tetap gelar pemilu di tengah wabah corona, begini suasananya
ILUSTRASI. Seorang wanita memakai masker pelindung sambil mendorong kereta bayi berisi anjing saat berjalan dekat jalan tempat sakura mekar, yang ditutup untuk menghindari penularan virus corona (COVID-19), di Seoul, Korea Selatan, Rabu (1/4/2020). Korea Selatan tet


Sumber: Channel News Asia | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Warga Korea Selatan menuju ke tempat pemungutan suara pada hari Rabu (15/4) dengan jumlah suara yang diperkirakan tetap besar meskipun ada ancaman virus corona.

Pemeriksaan suhu dilakukan pada para pemilih, bilik terpisah untuk warga yang demam pun tersedia. Serta tempat pemungutan suara khusus untuk yang dikarantina disiapkan. 

Baca Juga: Jendral AS tepis dugaan virus corona sebagai senjata biologis buatan China

Dilansir dari Channel News Asia, Korea Selatan adalah negara pertama yang mengadakan pemilihan nasional di tengah wabah virus corona. Tentunya antisipasi keselamatan yang rumit disiapkan di sekitar TPS.

Pemungutan suara parlemen dimulai pada pukul 6 pagi waktu setempat, dengan 43,9 juta pemilih memenuhi syarat untuk memberikan suara mereka.

Semua warga negara harus mengenakan masker dan menjalani pemeriksaan suhu di tempat pemungutan suara. Mereka yang ditemukan mengalami demam akan memberikan suara mereka di bilik terpisah untuk didesinfeksi setelah setiap kali digunakan.

Para pemilih juga diminta untuk mengenakan sarung tangan plastik setelah membersihkan tangan mereka dengan sanitizer di tempat pemungutan suara, serta tetap menjaga jarak setidaknya satu meter.

Baca Juga: Peneliti Harvard sebut virus corona bisa menyebar hingga dua tahun ke depan

"Kami sekarang mengadakan pemilihan pada waktu yang sangat sulit di tengah kampanye jarak sosial dan kontraksi kegiatan ekonomi," kata Ketua Komisi Pemilihan Korea Selatan Kwon Soon-il.

"Silakan pergi ke TPS dan tunjukkan bahwa Anda adalah pemilik negara ini," kata dia.

"Pemilihan ini dilakukan dengan sangat baik. Karena virus corona, orang menjaga jarak dan semua orang memakai sarung tangan," kata seorang pemilih berusia 80 tahun bernama Kim Gwang-woo. 

Korea Selatan adalah salah satu negara pertama yang terkena virus corona di luar China. Korea Selatan sempat menjadi memiliki negara dengan wabah terbesar kedua di dunia, sebelum dikendalikan oleh pengujian yang luas dan upaya melacak kontak yang ketat.

Baca Juga: Peneliti: Mutasi baru virus corona bisa bikin usaha pembuatan vaksin jadi sia-sia

Mereka yang melakukan karantina sendiri di rumah akan diizinkan untuk memberikan suara dalam waktu 100 menit di sebelum polling pada pukul 6 sore, selama mereka tidak menunjukkan gejala virus.

Tempat pemungutan suara khusus didirikan di delapan fasilitas karantina pusat pada akhir pekan untuk memungkinkan warga lain memilih. Tetapi siapa pun yang tinggal di rumah dan mengalami gejala secara efektif kehilangan haknya.

Sebelumnya sebuah survei yang dilakukan oleh Gallup Korea pekan lalu menunjukkan bahwa 27% responden enggan memilih karena epidemi. Tetapi 72% mengatakan mereka tidak khawatir, dan jumlah pemilih yang tinggi diperkirakan setelah 11,7 juta orang.

Termasuk Presiden Korea Selatan Moon Jae-in. Penanganan epidemi yang relatif cepat dan efektif di Korea Selatan telah menjadi anugerah bagi Moon menjelang pemungutan suara, yang sebagian besar dilihat sebagai referendum tentang kinerjanya.

Baca Juga: Studi baru: Virus corona bisa menyebar dua kali lebih cepat dari perkiraan sebelumnya

Hanya beberapa bulan yang lalu ia diserang oleh kritik atas pertumbuhan ekonomi yang lamban dan pendekatan dovish ke Korea Utara.

Tetapi kurang dari 40 kasus virus corona baru yang tercatat pada pekan terakhir, seolah memberinya angin. Secara keseluruhan, negara ini mencatat hampir 11.000 kasus infeksi, dan 225 kematian.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×