kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.754   6,00   0,04%
  • IDX 7.465   -14,67   -0,20%
  • KOMPAS100 1.154   -0,52   -0,05%
  • LQ45 915   1,16   0,13%
  • ISSI 226   -1,02   -0,45%
  • IDX30 472   1,60   0,34%
  • IDXHIDIV20 569   1,93   0,34%
  • IDX80 132   0,17   0,13%
  • IDXV30 140   1,00   0,72%
  • IDXQ30 157   0,29   0,18%

Korea Utara ada di posisi terendah dalam indeks demokrasi dunia tahun 2020


Senin, 15 Februari 2021 / 15:00 WIB
Korea Utara ada di posisi terendah dalam indeks demokrasi dunia tahun 2020
ILUSTRASI. Kim Jong Un saat menghadiri Kongres Partai Buruh ke-8 di Pyongyang, Korea Utara, Senin, 11 Januari 2021.


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Laporan tahunan dari Economist Intelligence Unit (EIU) menunjukkan, Korea Utara ada di posisi terendah dalam Indeks Demokrasi Dunia tahun 2020. Dengan ini, Korea Utara ada di posisi terendah selama 16 tahun berturut-turut.

Dilansir dari Yonhap, Korea Utara berada di urutan terbawah di antara 167 negara yang EIU survei. Dalam penilaian, Korea Utara mendapat skor 1,08 dari total 10 poin.

Daftar Democracy Index 2020 ini diterbitkan oleh EIU, divisi penelitian yang ada di bawah mingguan Inggris, The Economist. Sejak penelitian ini dimulai tahun 2006, Korea Utara selalu ada di posisi terbawah.

Dalam penilaiannya, EIU mengklasifikasikan Korea Utara sebagai negara dengan "rezim otoriter". Kategori lainnya adalah "demokrasi penuh", "demokrasi cacat", dan "rezim hibrida".

Jika diperinci lebih lanjut, Korea Utara mendapat skor 0 dalam aspek pemilu dan kebebasan sipil. Sementara dalam penilaian fungsi pemerintah, negara ini mendapat skor 2,50.

Baca Juga: Korea Selatan dan AS bakal gelar latihan militer skala besar, respons Korea Utara?

Bukan cuma itu, skor rendah juga didapat Korea Utara dalam aspek partisipasi politik, yakni 1,67. Berdasarkan standar penilaian EIU, skor tersebut terbilang sangat rendah.

Berbanding terbalik dengan Korea Utara, tetangga sekaligus rivalnya Korea Selatan justru masuk ke dalam kategori negara dengan "demokrasi penuh".

Bagi Korea Selatan, masuk ke dalam kategori tersebut merupakan pertanda baik, mengingat pada 2015 lalu negeri ginseng ada di kategori "demokrasi cacat".

EIU juga mengatakan, Korea Selatan termasuk di antara sedikit negara di dunia yang berhasil melangkah lebih jauh dibanding negara lain dalam hal menangani pandemi Covid-19.

Korea Selatan juga dinilai melakukan sesuatu yang baik dalam hal melacak dan mengawasi warganya dalam kebijakan lockdown yang cukup ketat.

Selanjutnya: Tak akui satu pun kasus corona, Korea Utara tetap meminta bantuan vaksin Covid-19


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×