Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Setelah upaya kedua yang gagal pada bulan Agustus, Pyongyang mengatakan akan melakukan peluncuran ketiga pada bulan Oktober, meskipun hal itu tidak pernah terwujud.
Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi banyak resolusi yang menyerukan Korea Utara untuk menghentikan program nuklir dan rudal balistiknya sejak pertama kali melakukan uji coba nuklir pada tahun 2006.
Korea Selatan mengatakan Pyongyang memberi Moskow senjata sebagai imbalan atas teknologi luar angkasa Rusia.
Para analis mengatakan ada tumpang tindih teknologi yang signifikan antara kemampuan peluncuran ruang angkasa dan pengembangan rudal balistik.
Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan pada bulan September, setelah pertemuan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, bahwa negaranya dapat membantu Pyongyang membangun satelit.
Baca Juga: Korut Uji Coba Mesin Berbahan Bakar Padat Baru untuk Rudal Balistik Jarak Menengah
Menurut para ahli, keberhasilan menempatkan satelit mata-mata ke orbit akan meningkatkan kemampuan pengumpulan intelijen Korea Utara, khususnya di Korea Selatan, dan menyediakan data penting dalam setiap konflik militer.
Korea Utara telah melakukan sejumlah uji coba senjata pada tahun ini, mengabaikan peringatan dari Amerika Serikat, Korea Selatan dan sekutu mereka.
Pekan lalu, mereka mengatakan pihaknya berhasil melakukan uji darat terhadap mesin berbahan bakar padat “tipe baru” untuk rudal balistik jarak menengah yang dilarang, dan menyebutnya sebagai langkah penting melawan lingkungan keamanan yang buruk dan tidak stabil.