kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Utara: Bantuan Kemanusiaan dari AS itu Busuk dan Bermotif Politik


Jumat, 01 Juli 2022 / 13:25 WIB
Korea Utara: Bantuan Kemanusiaan dari AS itu Busuk dan Bermotif Politik
ILUSTRASI. Bendera Korea Utara dan Amerika Serikat


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Korea Utara pada hari Kamis (30/6) melayangkan kecaman kepada AS yang bermaksud menawarkan bantuan kemanusiaan. Menurut Korea Utara, ada tujuan politik yang busuk di baliknya.

Kecaman tersebut disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Korea Utara melalui situs webnya. Dikutip dari Yonhap, pernyataan tersebut mengatakan bahwa AS dan sekutunya telah menyesatkan opini publik seolah-olah Korea Utara ada dalam krisis kemanusiaan.

"AS berusaha menghindari kritik masyarakat internasional dengan berbicara tentang bantuan kemanusiaan sambil mencoba mengisolasi dan memeras kami sampai mati," kata kementerian.

Baca Juga: Korea Utara Sebut Hubungan AS-Jepang-Korsel Seperti NATO Versi Asia

AS dan Korea Selatan telah secara terbuka menawarkan bantuan kemanusiaan untuk Korea Utara sejak negara itu mengumumkan masuknya Covid-19 untuk pertama kali pada bulan Mei. 

Sederet tawaran yang diajukan sejak saat itu tidak direspons secara positif oleh Korea Utara.

Dalam pernyataan yang sama, Kementerian Luar Negeri Korea Utara juga mengklaim negaranya telah memegang  rekor dalam hal melaporkan nol infeksi Covid-19 untuk periode terlama di antara semua negara dan berhasil mengendalikan situasi virus.

Baca Juga: Korea Utara Sebut Ada Benda Asing di Sekitar Korea Selatan yang Memicu Wabah Covid-19

Mereka menambahkan, AS telah gagal dalam menangani krisis Covid-19-nya sendiri. Untuk itu, Korea Utara meminta AS membatalkan tawaran bodohnya terkait bantuan kemanusiaan.

"AS dan negara-negara Barat harusnya lebih peduli dengan situasi domestik mereka, karena mereka menderita jumlah terbesar pasien yang terinfeksi penyakit dan kematian," tulis kementerian tersebut.

Kementerian itu juga mengkritik tawaran bantuan kemanusiaan yang dianggap tidak benar-benar tulus karena diajukan setelah melakukan latihan militer di Asia Pasifik dan menjatuhkan lebih banyak sanksi untuk Korea Utara.




TERBARU

[X]
×