CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Korut dan Korsel memanas, Kim Jong Un bahas ini dalam pertemuan politbiro


Senin, 08 Juni 2020 / 10:42 WIB
Korut dan Korsel memanas, Kim Jong Un bahas ini dalam pertemuan politbiro
ILUSTRASI. Pemimpin Korea Utara Kim Jong un memimpin sidang Komisi Militer Pusat Partai Buruh Korea dalam gambar yang dirilis oleh Agensi Berita Sentral Korea (KCNA) pada Minggu (24/5/2020). KCNA via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un membahas masalah ekonomi domestik Korea Utara pada hari Senin (8/6), saat negara tertutup tersebut meningkatkan tekanan pada Korea Selatan karena kegiatan para pembelot. Pembicaraan tersbut dilakukan saat pertemuan politbiro Partai Buruh yang berkuasa di negara itu.

Pertemuan politbiro selama dua hari itu dilakukan saat ekonomi Korea Utara semakin tertekan akibat pandemi global dan ditambah dengan tekanan dari sanksi internasional yang membuat ekonomi Korea Utara kian sulit.

Baca Juga: Korea Utara kembali ancam Korea Selatan, "Akan bikin Seoul menderita"

Pertemuan tersebut membahas "masalah-masalah penting yang timbul dalam pengembangan lebih lanjut ekonomi swasembada negara dan meningkatkan standar kehidupan masyarakat," kata kantor berita negara KCNA seperti dilansir Reuters.

Dalam pertemuan itu, Kim tidak menyebutkan meningkatnya kecaman Korea Utara terhadap Korea Selatan atau pembelot Korea Utara yang menyebutnya rumah.

Selama beberapa hari, Korea Utara mengecam Korea Selatan, mengancam akan menutup kantor penghubung antar-Korea dan proyek-proyek lainnya jika Korea Selatan tidak menghentikan pembelot mengirim selebaran dan materi lainnya ke Korea Utara.

Baca Juga: Kasus corona di Korea Selatan bertambah 57, kluster baru ditemukan di Seoul

Pada hari Senin, Korea Utara tidak menjawab panggilan telepon penghubung rutin harian dari para pejabat Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak tahun 2018, kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan.

Kementerian itu mengatakan Korea Selatan tetap berkomitmen untuk mengikuti perjanjian antar-Korea, dan sedang mempertimbangkan mengusulkan undang-undang untuk melarang kelompok mengirim selebaran ke Korea Utara.

Laporan KCNA pada pertemuan biro politik ke-13 berfokus pada masalah ekonomi domestik, termasuk industri kimia dan produksi pupuk sebagai "pendorong utama perekonomian nasional."

Baca Juga: Korea Utara berang, selebaran provokasi dari wilayah Korsel jadi pemicu

Pertemuan itu juga menekankan pembangunan rumah-rumah hunian sebagai cara untuk meningkatkan standar hidup Korea Utara.

Kim telah melakukan sejumlah kecil kunjungan luar biasa dalam beberapa bulan terakhir, dengan ketidakhadirannya dari hari libur besar yang memicu spekulasi tentang kondisinya, karena Pyongyang telah meningkatkan tindakan terhadap pandemi Covid-19.

Meskipun Korea Utara mengatakan tidak memiliki kasus yang dikonfirmasi tentang virus corona baru, badan intelijen utama Korea Selatan mengatakan wabah di sana tidak dapat dikesampingkan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×