kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korea Utara dikabarkan sedang siapkan serangan siber ke aliansi AS-Korea Selatan


Minggu, 25 April 2021 / 07:15 WIB
Korea Utara dikabarkan sedang siapkan serangan siber ke aliansi AS-Korea Selatan


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kecurigaan Korea Selatan akan aktivtas Korea Utara seolah tidak pernah usai. Baru-baru ini lembaga think tank Negeri Ginseng menduga rivalnya sedang memperkuat serangan siber.

Korea Utara dinilai akan terus meningkatkan serangan dunia maya terhadap lembaga keuangan dan lembaga pemikir di Korea Selatan, Amerika Serikat, dan negara-negara lain di tengah tantangan ekonomi.

Oh Il Seok, peneliti di Institut Strategi Keamanan Nasional (INSS), menyebut bahwa ancaman siber yang dilakukan Korea Utara justru bisa menjadi bumerang bagi pihaknya sendiri.

Baca Juga: Pengakuan Kim Jong Un: Korea Utara menghadapi situasi paling buruk

Jika serangan siber dilakukan, pemerintahan Joe Biden di Washington bisa saja menganggapnya sebagai ancaman dan mengambil tindakan yang lebih agresif terhadap Pyongyang.

"Korea Utara diperkirakan akan terus meningkatkan serangan siber terhadap lembaga keuangan dan pertukaran mata uang kripto di seluruh dunia pada tahun 2021 untuk mengumpulkan mata uang asing," ungkap Oh, seperti dikutip Yonhap.

Ia menilai upaya Korea Utara tersebut dilakukan karena perdagangan dengan China telah ditangguhkan selama pandemi Covid-19 serta adanya sanksi ketat dari AS dan PBB yang berlarut-larut.

Oh menambahkan, jika serangan siber Korea Utara dilakukan dalam skala besar, AS bisa menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara dan bahkan menyerang fasilitas siber Korea Utara secara langsung.

Kecurigaan aliansi Korea Selatan dan AS terus bertambah

Pejabat intelijen AS pada hari Rabu (14/4) mengungkapkan bahwa Korea Utara akan melakukan sejumlah uji coba rudal dalam waktu dekat.

Avril Haines, Direktur Intelijen Nasional (DNI) AS, mengingatkan bahwa Korea Utara bisa saja mengambil tindakan agresif dan berpotensi melahirkan ketegangan regional.

Baca Juga: Intelijen AS meyakini Korea Utara akan kembali menguji coba senjata nuklir dan ICBM

Lebih lanjut, Korea Utara diduga sedang berusaha untuk membuat perpecahan antara AS dan sekutunya, seperti Korea Selatan dan Jepang, yang aktif di regional yang sama dengan Korea Utara.

Bukan hanya itu, aliansi AS dan Korea Selatan baru-baru ini mengungkapkan, Korea Utara tidak lama lagi akan memperkenalkan unit kapal selam baru dengan bobot 3.000 ton.

Penilaian tersebut muncul setelah sebuah lembaga think tank AS mengatakan, Korea Utara telah memindahkan tongkang uji rudal submersible di lokasi uji misilnya ke posisi yang berbeda.

Pemindahan itu diduga terkait dengan rencana uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM) yang akan datang.

"Otoritas intelijen Korea Selatan dan AS membuat penilaian bahwa Korea Utara telah selesai membangun kapal selam seberat 3.000 ton yang diungkap pada Juli 2019," ungkap sumber tersebut, seperti dikutip Yonhap.

Selanjutnya: Aliansi AS-Korsel menduga Korea Utara siap luncurkan kapal selam baru




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×