kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Korea Utara hadapi kekurangan pangan ekstrem, Korea Selatan siap membantu


Jumat, 19 Februari 2021 / 11:51 WIB
Korea Utara hadapi kekurangan pangan ekstrem, Korea Selatan siap membantu
ILUSTRASI. Presiden Korea Selatan Moon Jae In dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un?menghadiri upacara penyambutan resmi di Bandara Internasional Pyongyang Sunan, di Pyongyang


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Kementerian Unifikasi Korea Selatan pada hari Kamis (18/2) menyampaikan bahwa tahun ini Korea Utara menghadapi kekurangan pangan ekstrem akibat curah hujan tinggi sepanjang tahun lalu.

Dilansir dari Yonhap, tahun ini Korea Utara kekurangan pangan mencapai 1,2 juta hingga 1,3 juta ton untuk seluruh penjuru negeri.

Menteri Lee In-young menyampaikan permasalahan tersebut selama sesi pleno komite diplomasi dan unifikasi di Majelis Nasional. Secara khusus ia menjelaskan bahwa kekurangan pangan ini merupakan akibat dari bencana banjir dan topan tahun lalu.

"Jika kita menambahkan 200.000 hingga 300.000 ton (yang hilang akibat bencana)  menjadi sekitar 1 juta ton kekurangan tahunan, kita dapat memperkirakan ada kekurangan pangan di Korea Utara," ungkapnya seperti dikutip dari Yonhap.

Baca Juga: Media Korea Utara kini sebut Kim Jong Un dengan gelar 'Presiden'

Korea Utara menghadapi masalah pelik akibat bencana banjir dan angin topan dari Juli hingga September tahun lalu. Para ahli memperkirakan bencana alam tersebut telah menghancurkan sebagian besar wilayah pertanian.

Korea Selatan mencari cara untuk memberi bantuan

Melihat masalah yang dialami tetangganya, kini Korea Selatan mulai mencari cara untuk memberikan makanan dan pupuk kepada Korea Utara dalam bantuan kemanusiaan. Jika tidak, Korea Utara akan mengalami masalah yang berkepanjangan.

"Sikap kami tetap sama, bahwa masalah kemanusiaan seperti kekurangan pangan harus ditangani terlepas dari situasi politik dan militer," ungkap  Lee Jong-joo, juru bicara Kementerian Unifikasi.

Baca Juga: Korea Selatan siaga, pantau pergerakan Korea Utara dalam pengembangan rudal

Lebih lanjut, ia menjabarkan bahwa bantuan kemanusiaan berupa beras dan pupuk harus dianalisis sedemikian rupa sehingga benar-benar dapat meningkatkan kualitas mata pencaharian masyarakat Korea Utara.

Untuk saat ini pihak kementerian belum memiliki rencana khusus mengenai bagaimana bantuan bisa diberikan, termasuk berapa banyak dan kapan bantuan akan diberikan.

Yang menjadi masalah adalah Korea Utara telah berulang kali menolak tawaran bantuan dari Korea Selatan untuk meringankan kekurangan makanannya di tengah hubungan antar-Korea yang dingin.

Selanjutnya: Setelah membuat dunia penasaran, istri Kim Jong Un akhirnya tampil di depan umum



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×