Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Perang urat saraf antara Korea Utara dan AS masih berlanjut. Baru-baru ini Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Son Gwon, mengatakan bahwa berhubungan dengan AS hanya akan membuang-buang waktu.
Menteri Ri kepada media nasional KCNA hari Rabu (23/6) menyampaikan bahwa saat ini Korea Utara tidak mempertimbangkan untuk menjalin kontak dengan AS. Baginya, kontak dengan Negeri Paman Sam tidak akan menghasilkan apa-apa.
"Kami bahkan tidak mempertimbangkan kemungkinan kontak dengan AS, apalagi melakukannya, yang tidak akan membawa kami ke mana-mana, hanya menghabiskan waktu yang berharga," ungkap Ri, seperti dikutip Reuters dari KCNA.
Baca Juga: Kim Jong Un: Korea Utara siap berdialog dan berkonfrontasi dengan AS
Pernyataan Ri ini keluar setelah utusan baru AS untuk Korea Utara, Sung Kim, pada hari Senin (21/6) mengatakan bahwa dia menantikan tanggapan positif terkait undangan dialog.
Pada hari Selasa (22/6), Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Amerika Serikat tampaknya menafsirkan sinyal dari Korea Utara dengan cara yang salah.
Kim Jong Un pada hari Minggu (20/6) sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Korea Utara siap untuk konfrontasi dan diplomasi dengan AS. Pernyataan tersebut dilihat AS sebagai niat baik untuk berdiskusi.
"Tampaknya AS dapat menafsirkan situasi sedemikian rupa untuk mencari kenyamanan bagi dirinya sendiri," kata Kim Yo Jong dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara KCNA.
Baca Juga: Ini peringatan adik perempuan Kim Jong Un kepada Amerika
Sebagai tanggapan, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pada hari Selasa bahwa komentar Kim Yo Jong tidak mengubah keinginan AS untuk mengeksplorasi diplomasi dengan Korea Utara.
Semua hal terkait diplomasi dan dialog ini tidak lepas dari upaya denuklirisasi Korea Utara oleh AS. Sebelumnya, Trump sudah mengadakan tiga pertemuan puncak dengan Kim, akan tetapi gagal membujuknya untuk menyerahkan senjata nuklirnya.
Korea Utara telah menolak permohonan AS untuk melakukan diplomasi sejak Biden mengambil alih kekuasaan pada Januari dari mantan Presiden Donald Trump.
Aliansi Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan bertemu pada hari Senin di Seoul. ketiganya sepakat untuk melanjutkan kerja sama untuk membawa kemajuan yang efektif dalam mencapai denuklirisasi lengkap dan penyelesaian perdamaian permanen di Semenanjung Korea.