kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Korea Utara mengklaim debu China bisa sebarkan Covid-19, meminta warga tetap di rumah


Sabtu, 24 Oktober 2020 / 13:20 WIB
Korea Utara mengklaim debu China bisa sebarkan Covid-19, meminta warga tetap di rumah


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Utara memperingatkan warganya untuk tetap di dalam rumah, dan mengatakan debu kuning musiman yang bertiup dari China kemungkinan membawa virus corona ke negara itu.

"Karena infeksi virus corona terus menyebar ke seluruh dunia, kebutuhan untuk menangani debu kuning dan mengambil tindakan menyeluruh menjadi lebih penting," kata surat kabar partai resmi Korea Utara Rodong Sinmun, Kamis seperti dikutip Reuters Sabtu (24/10).

Klaim bahwa virus yang menyebabkan Covid-19 dapat menyebar ke Korea Utara dari gurun Gobi, sejauh 1.900 km (1.200 mil), tampaknya tidak didukung. Dua meter (6 kaki) adalah metrik jarak sosial yang umum, meskipun Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan tetesan yang mengandung virus terkadang dapat bertahan di udara selama berjam-jam.

Surat kabar Korea Utara mengatakan warga harus menahan diri dari kegiatan di luar ruangan dan harus mengikuti pedoman pencegahan seperti memakai masker saat mereka pergi keluar.

Baca Juga: Kim Jong Un kunjungi pemakaman tentara China yang tewas selama Perang Korea

Korea Utara melaporkan tidak ada kasus virus corona yang dikonfirmasi, klaim yang dipertanyakan oleh para ahli kesehatan. 

Pyongyang telah memberlakukan kontrol perbatasan yang ketat dan tindakan karantina untuk mencegah wabah. Para pengamat mengatakan wabah itu bisa menghancurkan negara yang terisolasi secara ekonomi dan politik.

Televisi KRT yang dikelola pemerintah mengatakan pada hari Rabu bahwa debu kuning dan debu halus mungkin mengandung zat berbahaya, seperti logam berat dan mikroorganisme patogen termasuk virus.

"Orang harus memperhatikan kebersihan pribadi setelah kembali dari luar," kata seorang pembaca berita. 

"Selain itu, pekerja harus menghindari pekerjaan konstruksi luar ruangan bahkan di lokasi rekonstruksi."

Pada hari Kamis, Kedutaan Besar Rusia di Korea Utara menulis di Facebook bahwa Kementerian Luar Negeri Korea Utara telah memerintahkan semua pengunjung ke negara tersebut dan stafnya untuk menunggu badai debu di dalam ruangan.

Selanjutnya: Saat tegang dengan Korea Utara, Korea Selatan terima 24 jet tempur siluman F-35A



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×