kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korporasi besar raih berkah proyek ambisius Mesir


Senin, 16 Maret 2015 / 07:09 WIB
Korporasi besar raih berkah proyek ambisius Mesir
ILUSTRASI. Kode Redeem Honkai: Star Rail Oktober 2023, Cek yang Masih Aktif Saat ini


Reporter: Dessy Rosalina | Editor: Uji Agung Santosa

KAIRO. Upaya Pemerintah Mesir membangkitkan ekonomi dari keterpurukan berimbas positif terhadap sederet perusahaan multinasional. Raksasa teknologi Jerman, Siemens AG merupakan salah satu korporasi yang ketiban rejeki dari rencana pemerintah.

Siemens meraih kontrak proyek pembangkit listrik Mesir senilai € 10 miliar atau US$ 10,5 miliar. Siemens memenangkan tender proyek listrik sebesar 4,4 gigawatt dan proyek listrik tenaga angin kapasitas 2 gigawatt. Siemens juga berhak atas kontrak tambahan berupa pembangunan pembangkit listrik sebesar 6,6 gigawatt.

Kapasitas pembangkit listrik Mesir ditargetkan tumbuh 30% hingga tahun 2020 mendatang. "Nota kesepahaman (Mou) proyek listrik sudah diteken antara Siemens dan Mesir," ujar Jurubicara Siemens, seperti dikutip Bloomberg, Minggu (15/3).

Selain Siemens, ada General Electric (GE) Co yang turut mengantongi berkah dari pemulihan ekonomi Mesir. Perusahaan Amerika Serikat ini baru saja memasok mesin turbin gas ke Mesir. GE meraih kontrak pengadaan mesin turbin senilai US$ 1,9 miliar. GE memasok sekitar 30% dari total mesin pembangkit listrik dan gas.

Saat ini, GE telah mengirimkan mesin 34 dari total 46 mesin turbin pembangkit di Mesir. GE juga sepakat berinvestasi US$ 200 juta untuk membangun ekonomi dikawasan Terusan Suez. Eni SpA, produsen minyak asal Italia pun mengantongi kontrak US$ 4 miliar.

Eni Spa bertanggung jawab atas proyek minyak dan gas di Mesir. Proyek ambisius Konglomerasi asal Timur Tengah yakni Aabar Investments PJSC juga mendapatkan rezeki di Mesir. Aabar memimpin proyek pembangunan dua kota baru. Salah satu kota baru ini berdiri di timur Kairo dan dirancang menjadi ibukota baru Mesir.

Aabar bakal mendirikan 350.000 rumah dan 10.000 hotel di kota baru tersebut. Sederet korporasi tengah berebut proyek ambisius Mesir. Khususnya proyek energi yang menyedot bujet jumbo. Saat ini Mesir berstatus darurat energi terburuk dalam tempo satu dekade terakhir. Pemicunya, konsumsi energi tinggi namun pasokan seret.

Negara-negara Arab yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council menjadi penyokong dana proyek ambisius Mesir setelah kasus kudeta terhadap Presiden Mohamed Mursi pada tahun 2013. Arab Saudi, Uni Emirat Arab (EUA), Kuwait dan Oman telah berjanji mengucurkan dana bantuan sebesar US$ 12 miliar. Ekonomi Mesir senilai US$ 300 miliar terus melambat sejak kisruh politik mencuat pada tahun 2013.




TERBARU

[X]
×