kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Korut bikin ketar-ketir, pimpinan Jepang dan Korsel akan bertemu Xi Jinping


Senin, 23 Desember 2019 / 08:25 WIB
Korut bikin ketar-ketir, pimpinan Jepang dan Korsel akan bertemu Xi Jinping
ILUSTRASI. Pemimpin Korut Kim Jong Un. TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Para pemimpin Jepang dan Korea Selatan akan bertemu Presiden China Xi Jinping di Beijing pada hari Senin (23/12), di tengah meningkatnya kekhawatiran akan kemungkinan Korea Utara (Korut) akan kembali berkonfrontasi dengan Washington.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe akan bertemu Xi secara terpisah sebelum pergi ke kota Chengdu barat daya untuk pertemuan tiga pihak dengan Perdana Menteri China Li Keqiang.

Meskipun berbagai masalah ekonomi juga akan menjadi agenda -serta ketegangan antara Seoul dan Tokyo- Korea Utara tampaknya akan mendominasi agenda pertemuan.

Baca Juga: Korea Utara ancam AS akan membayar mahal bila ungkit isu HAM

Kantor berita Korut memberitakan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengadakan pertemuan para pejabat militer untuk membahas peningkatan kemampuan militer negara itu.

Korut telah menetapkan batas waktu akhir tahun bagi Amerika Serikat untuk mengubah apa yang dikatakannya sebagai kebijakan permusuhan di tengah kebuntuan dalam upaya untuk membuat kemajuan dalam janji mereka untuk mengakhiri program nuklir Korut dan membangun perdamaian abadi.

Kim dan Presiden AS Donald Trump telah bertemu tiga kali sejak Juni 2018, tetapi belum ada kemajuan substansial dalam dialog. Sementara Korut menuntut sanksi internasional yang menghancurkan dicabut terlebih dahulu.

Baca Juga: Kian panas, Korea Utara sebut Trump sebagai orangtua yang tidak sabar

Pada hari Sabtu, media pemerintah Korut mengatakan Amerika Serikat akan "membayar mahal" karena mempermasalahkan catatan hak asasi manusia Korut dan mengatakan "kata-kata jahat" Washington hanya akan memperburuk ketegangan di Semenanjung Korea.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×