kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kosovo akan menghancurkan 133.000 vaksin Covid-19 AstraZeneca, apa masalahnya?


Jumat, 03 September 2021 / 06:30 WIB
Kosovo akan menghancurkan 133.000 vaksin Covid-19 AstraZeneca, apa masalahnya?


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PRISTINA. Pemerintah Kosovo memutuskan untuk memusnahkan 133.000 vaksin Covid-19 AstraZeneca. Hal ini dikarenakan tanggal kedaluwarsa penggunaannya. Informasi saja, Kosovo saat ini tengah menghadapi peningkatan tajam dalam angka kematian akibat virus corona.

Melansir Reuters, vaksin-vaksin yang akan dimusnahkan itu merupakan bagian dari donasi dari Norwegia dengan tanggal 31 Agustus dianggap sebagai tanggal kedaluwarsa.

Keputusan untuk menghancurkan vaksin memicu kritik. Sejumlah pihak bahkan menyerukan di halaman Facebook kementerian kesehatan, agar menteri kesehatan Kosovo mengundurkan diri.

Keengganan untuk mendapatkan vaksin, kesulitan teknis ketika mencoba membuat janji online, dan propaganda tentang bahaya dari vaksin telah menempatkan Kosovo di antara negara-negara dengan tingkat vaksinasi terendah di Eropa sebesar 15,7%.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India melonjak lagi, ini penyebabnya

Dalam tujuh hari terakhir 157 orang meninggal di Kosovo karena infeksi virus corona, dan lebih dari 12.000 kasus baru terdaftar di antara 1,8 juta penduduk negara itu.

Kasus-kasus baru dikaitkan dengan pertemuan sosial seperti pernikahan dan penghapusan pembatasan. Mulai minggu ini, pembatasan baru diberlakukan termasuk jam malam mulai pukul 10 malam sampai jam 5 pagi.

Ribuan warga Kosovo yang tinggal di luar negeri, terutama di Jerman dan Swiss, yang telah menghabiskan liburan di Kosovo selama musim panas telah dilaporkan sebagai kasus positif ketika mereka kembali ke negara-negara Eropa Barat.

Baca Juga: Kasus COVID-19 global mulai melandai, setelah mendaki hampir 2 bulan

Menteri Kesehatan Kosovo Arben Vitia mengatakan banyak orang menolak menerima vaksin AstraZeneca menyusul “informasi yang salah” bahwa vaksin sudah kedaluwarsa yang membuat orang menjauh.

Di Kosovo, masyarakat dapat memilih antara vaksin AstraZeneca dan Pfizer/BionTech. Tetapi karena beberapa laporan tentang vaksin AstraZeneca, sebagian besar orang memilih Pfizer/BionTech .

Vitia mengatakan bahwa dalam beberapa hari mendatang, Kosovo akan menerima sumbangan 500.000 vaksin Pfizer/BionTech dari Amerika Serikat, dan 250.000 vaksin AstraZeneca dari Jerman dan Italia.

Selanjutnya: Kasus Covid-19 di Victoria Australia naik lagi, perpanjangan penguncian di depan mata




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×