kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kremlin: Ambisi Ukraina untuk Bergabung dengan NATO adalah Ancaman Bagi Rusia


Kamis, 15 September 2022 / 10:58 WIB
Kremlin: Ambisi Ukraina untuk Bergabung dengan NATO adalah Ancaman Bagi Rusia
ILUSTRASI. Bendera NATO


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pemerintah Rusia kembali menegaskan sikapnya terkait niat Ukraina untuk bergabung dengan NATO. Bagi Kremlin, ambisi tersebut merupakan ancaman bagi keamanan Rusia.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada hari Rabu (14/9) mengomentari publikasi terbaru kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terkait ambisi negaranya untuk bergabung dan mendapatkan manfaat dari NATO.

Peskov mengatakan Rusia memandang dokumen itu secara negatif dan menilai gagasan tersebut adalah ancaman utama bagi Rusia.

"Ini sekali lagi menekankan relevansi dan kebutuhan mendesak bagi kita untuk memastikan keamanan kita sendiri dan kepentingan nasional kita sendiri," kata Peskov, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: India dan Jepang Sepakat Perbanyak Latihan Militer Gabungan

Pada hari Selasa (14/9), pemerintah Ukraina menerbitkan dokumen berisi sembilan halaman yang membahas paket rekomendasi tentang jaminan keamanan internasional untuk Ukraina.

Dijelaskan bahwa paket tersebut disiapkan oleh mantan Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Rasmussen dan kepala administrasi kepresidenan Zelensky Andriy Yermak.

Menyusul publikasi tersebut, Zelensky mengatakan bahwa paket tersebut bisa membentuk dasar dari penyelesaian keamanan baru untuk Ukraina.

Baca Juga: AS Ajak Sekutunya Meningkatkan Produksi Senjata Demi Bantu Ukraina

Pada dasarnya, paket jaminan itu akan mendorong negara-negara Barat untuk menyediakan sumber daya politik, keuangan, militer dan diplomatik kepada Ukraina. Ditegaskan juga bahwa semuanya bisa digunakan oleh Ukraina di tahun-tahun sebelum bergabung dengan NATO.

Dokumen tersebut jelas menyulut kemarahan Rusia. Langkah tersebut semakin menunjukkan upaya NATO untuk memperkuat Ukraina secara militer, meskipun belum menjadi anggotanya.

Rusia khawatir langkah ini bisa membuka jalan lebih luas kepada negara-negara barat untuk menempatkan lebih banyak pasukan dan persenjataannya di sekitar perbatasan.




TERBARU

[X]
×