kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Krisis di tubuh Boeing Co memburuk, ekonomi AS bisa terpukul


Selasa, 17 Desember 2019 / 11:21 WIB
Krisis di tubuh Boeing Co memburuk, ekonomi AS bisa terpukul
ILUSTRASI. MAX10 Reveal - November 22, 2019


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Boeing Co mengatakan pada hari Senin (16/12) bahwa perusahaan itu akan menangguhkan produksi pesawat jet 737 MAX yang terlaris produksinya pada Januari 2020. Ini merupakan kali pertama dalam lebih dari 20 tahun Boeing menghentikan produksi, akibat dampak dari dua kecelakaan fatal pada pesawat beberapa waktu lalu.

Boeing, yang mengembangkan 737 selatan Seattle, mengatakan tidak akan memberhentikan satu pun karyawannya yang kini berjumlah 12.000 orang selama pembekuan produksi. Namun, sejumlah pihak menilai, langkah itu dapat berdampak pada seluruh rantai pasokan global dan ekonomi AS.

Keputusan dewan direksi Boeing tersebut diambil selang dua hari setelah Administrasi Penerbangan Federal (FAA) menolak untuk menyetujui beroperasinya kembali pesawat jet sebelum 2020 dan menyampaikan apa yang dilihat sebagai penolakan publik terhadap harapan Boeing untuk bergerak lebih cepat.

Baca Juga: Boeing crisis deepens as 737 production stops for first time in two decades

737 MAX telah dikandangkan sejak Maret setelah terjadi dua kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia yang menewaskan 346 orang dalam waktu lima bulan. Peristiwa itu membuat pabrik pesawat AS ini merugi lebih dari US$ 9 miliar sejauh ini.

Keputusan untuk menghentikan produksi akan memiliki dampak langsung yang kecil pada maskapai yang telah mengalami penghentian pengiriman, pembatalan penerbangan, atau menyewa pesawat pengganti.

Akan tetapi, hal itu menandai semakin memburuknya krisis yang telah membuat jet terlaris Boeing dikandangkan di seluruh dunia, catatan keselamatannya diteliti, pelanggan mendesak untuk kompensasi dan hubungan landasannya dengan FAA ditempatkan di bawah tekanan.

Baca Juga: Boeing akan hentikan produksi pesawat 737 MAX?

Yang mengkhawatirkan, hal itu juga mengancam akan memukul ekonomi AS. Perwakilan DPR Rick Larsen menyebut keputusan Boeing sebagai pukulan berat bagi para pekerjanya dan ekonomi kawasan.

“Satu-satunya kabar positif yang menenangkan adalah para pemimpin Boeing telah berjanji untuk tidak memberhentikan pekerja. Saya siap bekerja dengan pekerja Boeing untuk memastikan ... mereka akan memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan jika terjadi shutdown yang berkepanjangan," jelas Larsen.

Hingga saat ini, Boeing terus memproduksi 737 MAX jet dengan kapasitas 42 unit per bulan dan membeli suku cadang dari pemasok dengan kecepatan hingga 52 unit per bulan, meskipun pengiriman dibekukan hingga regulator menyetujui pesawat untuk terbang secara komersial lagi.

Baca Juga: FAA larang terbang, Boeing pertimbangkan setop produksi 737 MAX

Boeing tidak mengatakan berapa lama penutupan akan berlangsung, dan menekankan hal ini tergantung keputusan FAA.

FAA mengatakan tidak akan mengomentari apa yang digambarkan sebagai keputusan bisnis Boeing tetapi akan terus bekerja dengan regulator global untuk meninjau perubahan yang diusulkan pada 737 MAX.

"Prioritas pertama kami adalah keselamatan, dan kami belum menetapkan jangka waktu kapan pekerjaan akan selesai," kata FAA.

Analis mengatakan penutupan itu tidak bisa dihindari setelah Boeing terpaksa harus memperbaiki layanannya terlebih dulu.

Baca Juga: Pilot mogok, Jetstar pangkas rute domestik dan siap jual pesawat

"Tidak mengherankan. Mereka tidak bisa terus memproduksi pesawat yang tidak memiliki rumah," kata Adam Pilarski, wakil presiden senior di AVITAS, konsultan yang berbasis di Virginia.

Harga saham anjlok

Setelah bertahan selama berbulan-bulan dengan menjaga lini pabriknya berjalan pada kecepatan optimal untuk mempertahankan kinerja, Boeing mengatakan telah memutuskan untuk memberikan penekanan pada pengiriman sekitar 400 pesawat yang telah diproduksi yang saat ini disimpan, begitu FAA memberikan lampu hijau.

Boeing tidak mengatakan apa dampak finansial tambahan dari penutupan 737 MAX sebelum hasil tahunan yang jatuh tempo pada Januari.

Baca Juga: Kata manajemen soal insiden dua pesawat Garuda Indonesia nyaris bertabrakan

Pada Senin, saham Boeing ditutup turun 4%. Saham Spirit AeroSystems Holdings Inc, pemasok terbesarnya, turun 2%.

Analis menyoroti General Electric Co, Safran dan Senior Plc sebagai pemasok lain yang dapat mengalami gangguan.

GE dan Safran bersama-sama memproduksi mesin untuk 737 MAX dan tidak seperti kebanyakan pemasok kebanyakan dibayar setelah pesawat dikirim ke pembeli maskapai.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×