Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Yang mengkhawatirkan, hal itu juga mengancam akan memukul ekonomi AS. Perwakilan DPR Rick Larsen menyebut keputusan Boeing sebagai pukulan berat bagi para pekerjanya dan ekonomi kawasan.
“Satu-satunya kabar positif yang menenangkan adalah para pemimpin Boeing telah berjanji untuk tidak memberhentikan pekerja. Saya siap bekerja dengan pekerja Boeing untuk memastikan ... mereka akan memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan jika terjadi shutdown yang berkepanjangan," jelas Larsen.
Hingga saat ini, Boeing terus memproduksi 737 MAX jet dengan kapasitas 42 unit per bulan dan membeli suku cadang dari pemasok dengan kecepatan hingga 52 unit per bulan, meskipun pengiriman dibekukan hingga regulator menyetujui pesawat untuk terbang secara komersial lagi.
Baca Juga: FAA larang terbang, Boeing pertimbangkan setop produksi 737 MAX
Boeing tidak mengatakan berapa lama penutupan akan berlangsung, dan menekankan hal ini tergantung keputusan FAA.
FAA mengatakan tidak akan mengomentari apa yang digambarkan sebagai keputusan bisnis Boeing tetapi akan terus bekerja dengan regulator global untuk meninjau perubahan yang diusulkan pada 737 MAX.
"Prioritas pertama kami adalah keselamatan, dan kami belum menetapkan jangka waktu kapan pekerjaan akan selesai," kata FAA.