kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Krisis diplomatik China-Jepang terburuk sejak 2005


Selasa, 18 September 2012 / 06:00 WIB
Krisis diplomatik China-Jepang terburuk sejak 2005
ILUSTRASI. Isolasi Mandiri Covid-19.


Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Hubungan diplomatik antara dua negara dengan perekonomian terbesar di Asia, China-Jepang, semakin memburuk. Bahkan, dapat dikatakan, kedua negara mengalami krisis diplomatik terburuk sejak 2005 silam. Kondisi ini mengancam hubungan perdagangan antar kedua negara yang nilainya sudah melonjak tiga kali lipat dalam satu dekade terakhir menjadi US$ 340 miliar.

Pasca pemerintah Jepang mengumumkan akan membeli pulau yang diklaim oleh kedua negara, aksi demonstrasi anti-Jepang di China semakin meluas. Kondisi itu juga mengakibatkan sejumlah perusahaan ternama Jepang tak beroperasi seiring dengan perusakan properti dan fasilitas oleh massa yang marah di China. Beberapa perusahaan tersebut antara lain Toyota Motor Corp, Honda Motor Co, dan Panasonic Corp.

Panasonic dan Canon Inc memberikan konfirmasi menutup pabrik mereka sejak 16 September hingga hari ini (18/9). Sedangkan China Automobile Dealers Association memprediksi, aksi protes akan memukul penjualan Toyota, Honda, dan Nisssan Motor Co di China melebihi dampak gempa bumi disertai tsunami dahsyat pada 11 Maret 2011 lalu.

"Semakin memburuknya persengketaan wilayah menambah ketidakpastian. Pertumbuhan ekonomi Jepang saat ini sangat tergantung pada China. Ekonomi Jepang akan terpukul dan proses pemulihan ekonomi akan terhambat. Sedangkan China hanya akan merasakan dampak kecil akibat masalah ini," papar Liu Li-Gang, ekonom Australia & New Zealand Banking Group Ltd.

Sekadar informasi, pada 2011, China merupakan pasar terbesar bagi barang ekspor Jepang. Sedangkan Jepang merupakan pasar keempat terbesar bagi produk ekspor China. Tahun lalu, nilai pengiriman China ke Jepang mencapai US$ 148,3 miliar. Sementara nilai impor China terhadap barang-barang Jepang mencapai US$ 194,6 miliar.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×