Sumber: Arab News,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Para importir mengatakan semakin sulit untuk mendapatkan dollar saat ini.
"Dalam beberapa minggu ke depan, kami mungkin tidak dapat memenuhi pesanan sesuai janji terhadap pemasok kami," kata Hani Bohsali, manajer umum Bohsali Foods, importir makanan utama kepada Reuters.
Kepala sindikasi money changer Lebanon Mahmoud Murad, yang ditahan sebentar pekan lalu dengan tuduhan manipulasi mata uang tetapi dibebaskan tanpa tuduhan, mengatakan kepada Arab News: "Apa yang terjadi sangat mengejutkan dan tidak dapat dipahami. Kami tidak tahu alasan di baliknya kekacauan ini."
Pasokan dollar Lebanon juga terpukul akibat krisis mata uang di Suriah, di mana banyak orang membeli dollar untuk melindungi dari dari inflasi dan melindungi keuangan mereka terhadap dampak sanksi AS yang akan datang.
Murad menjelaskan bahwa nilai tukar Libanon dan Suriah saling terkait. "Mereka kembar," katanya. “Apa yang memengaruhi pound Lebanon memengaruhi pound Suriah, dan sebaliknya. Nilai tukar dolar di Suriah tiba-tiba melonjak menjadi 3.500 pound, sebelum akhirnya tiba-tiba turun menjadi antara 2.600 dan 2.700 pound. Kami tidak tahu kenapa. Adakah yang menuangkan dolar AS ke pasar Suriah untuk menyebabkan penurunan ini? Dari mana datangnya dolar ini? Itu aneh."
Anjloknya nilai tukar pound menyebabkan aksi unjuk rasa publik karena nilai upah minimum bulanan Lebanon turun dari US$ 450 menjadi sekitar US$ 100. “Sistem yang mengendalikan negara ini melakukan kejahatan besar dengan membiarkan kekacauan dalam nilai tukar dollar. Kekacauan harga makanan adalah kejahatan lain,” kata Konfederasi Umum Pekerja Lebanon.