Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Gelombang protes dan unjuk rasa masih belum berhenti hingga saat ini. Tentara Myanmar juga disorot karena menghadapi para pengunjuk rasa dengan kekuatan brutal, menewaskan lebih dari 700 orang.
Krisis berkepanjangan menyebabkan sistem perbankan macet, menutup banyak cabang, membuat bisnis tidak dapat melakukan pembayaran dan pelanggan tidak dapat menarik uang tunai.
Kini banyak orang mulai bergantung pada bantuan makanan dan uang dari kerabat di luar negeri. Sebagian besar impor dan ekspor telah dihentikan dan pabrik-pabrik ditutup.
Melihat kekacauan tersebut, Bank Dunia memperkirakan PDB Myanmar akan berkontraksi 10% pada tahun 2021, kebalikan dari tren yang sebelumnya positif.