Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Perekonomian Singapura mengalami kontraksi sebesar 12,6% pada kuartal II-2020 dibandingkan dengan tahun lalu (yoy), merujuk data awal yang dirilis Departemen Perdagangan dan Industri Selasa (14/7).
Analis yang disurvei oleh Reuters memperkirakan ekonomi Asia Tenggara menyusut 10,5% (yoy) dalam tiga bulan yang berakhir 30 Juni.
Pada kuartal pertama, ekonomi Singapura mencatat kontraksi 0,7%, menurut kementerian. Terkena dampak dari kebijakan lockdown sebagian untuk memutus penyebaran virus corona.
Pembatasan kegiatan dimulai pada awal April, mulai dari penutupan sebagian besar tempat kerja dan menutup semua sekolah untuk sementara waktu.
Baca Juga: WNA China mandor kapal jadi tersangka penyiksaan anak buah kapal WNI hingga tewas
Pembatasan itu merugikan sektor bisnis yang bergantung pada konsumsi domestik. Penjualan ritel Singapura anjlok 52,1% pada Mei dibandingkan dengan tahun lalu - penurunan paling tajam sejak pencatatan dimulai pada 1986, lapor Reuters.
Sementara itu, sektor-sektor yang berorientasi pada perdagangan juga telah terbebani oleh berkurangnya aktivitas global dan meningkatnya ketegangan AS-China.
Tetapi Alex Holmes, ekonom Asia di konsultan Capital Economics, mengatakan aktivitas di Singapura telah pulih sejak pelonggaran penguncian sebagai bulan lalu.
"Sementara banyak industri, terutama pariwisata dan perhotelan akan terus menderita, ekonomi harus pulih lebih cepat daripada yang lain di kawasan ini," tulisnya dalam sebuah catatan pekan lalu yang memperlihatkan kinerja ekonomi kuartal kedua Singapura.
"Alasan utama untuk optimisme adalah ukuran rekor paket stimulus pemerintah, yang setara dengan sekitar 20% dari PDB," tambahnya.
