Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
HONG KONG. Saham Prada SpA di pra-pembukaan bursa Hong Kong terjun 8,7% setelah produsen tas tangan senilai US$ 2.950 ini memprediksi pembelian produk mewah bakal menurun. Ramalan Prada didasarkan pelambatan ekonomi di China dan pelambatan permintaan di Eropa.
Produsen fesyen premium asal Italia ini memperkirakan, penjualan dari toko (same store) hanya tumbuh kurang dari 7%, untuk periode setahun fiskalnya yang jatuh pada Januari 2014-Januari 2015.
Pelambatan permintaan barang mewah sudah tercermin di kinerja kuartal IV (November-Januari). Pada periode itu, penjualan merosot 13% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Total penjualan sepanjang tahun lalu sebesar € 3,59 miliar, tumbuh 8,8% hingga Januari. Sementara laba bersih hingga Januari 2014 hanya tumbuh 0,3% menjadi € 627,8 juta.
Prada sudah menyiapkan strategi untuk mendongkrak kinerjanya, yaitu menambah 120 gerai Prada baru hingga 2016. Sebanyak 50 gerai di antaranya khusus menjual produk pria.
Sedangkan gerai Miu Miu akan ditambah 70 outlet hingga tahun 2016. Merek fesyen atau asesoris baru akan diperkenalkan di pertengahan 2015. Prada berharap, penjualan Miu Miu di tahun 2016 mencapai € 800 juta.
Prada juga akan membangun pabrik baru untuk bisnis sepatunya yang dikenal dengan merk Church, di Inggris. Manajemen Prada mengatakan, penjualan sepatu akan membantu mengembangkan pasar. Penjualan Church ditargetkan mencapai € 250 juta dalam lima tahun.
Tak hanya itu, Prada juga akan menambah 11 fasilitas operasionalnya di Italia dan Inggris dengan empat pabrik baru. Semua pabrik baru ini akan mempekerjakan 700 orang. Total pekerja akan ditingkatkan menjadi 15.700 orang di tahun 2016 mendatang.