Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Laba bisnis bursa Amerika Serikat (AS) alias Wall Street diproyeksikan turun 37% tahun ini. Hal tersebut terjadi karena adanya kenaikan suku bunga pada paruh kedua tahun ini. Pemicunya adalah, adanya gejolak anggaran yang terjadi Amerika Serikat beberapa pekan lalu.
Bloomberg melaporkan, proyeksi penurunan laba itu disampaikan oleh Thomas DiNapoli, Pengawas Keuangan Negara AS di Washington. DiNapoli memperkirakan, pendapatan Wall Street dari industri sekuritas dimungkinkan turun menjadi US$ 15 miliar tahun ini, dari realisasi tahun lalu sebesar US$ 2,39 miliar.
“Masalah politik di Washington telah mengganggu industri sekuritas di kuartal keempat," kata DiNapoli dalam sebuah pernyataan yang dikutip Bloomberg. Ia bilang, ketidakmampuan pemerintah AS untuk menyelesaikan masalah anggaran dan masalah fiskal membuat situasi bisnis memburuk.
"Kegagalan untuk mengatasi anggaran mengganggu perekonomian di New York City dan negara bagian New York," tegas DiNapoli yang merupakan seorang Demokrat.
Sebelumnya, Kongres AS hanya memberikan jaminan anggaran kepada pemerintah dalam jangka pendek. Sedangkan, ketetapan anggaran selanjutnya baru akan ditetapkan tahun depan .
Pendapat senada terlontar dari Ruth Porat, kepala keuangan Morgan Stanley di New York. Ia bilang, kemandekan masalah politik di Washington selama ini telah mengganggu perekonomian AS. Pendapat serupa juga disampaikan Harvey Schwartz, dari Goldman Sachs Group Inc's CFO. "Masalah anggaran itu telah menjadi perhatian klien kami," jelas Schwartz.