kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lagi, AS tuding China coba mencuri penelitian vaksin virus corona dari negara Barat


Kamis, 22 Oktober 2020 / 16:05 WIB
Lagi, AS tuding China coba mencuri penelitian vaksin virus corona dari negara Barat
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, Shanghai, China 30 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

"Sayangnya, itu adalah janji yang sampai hari ini tidak ditepati," kata dia. "Sebaliknya, para pemimpin Partai Komunis China melipatgandakan pendekatan totaliter dan merkantilis, ekonomi yang didominasi negara".

Respons China terhadap wabah virus corona baru, menurut O'Brien, telah "menghapus keraguan yang tersisa tentang niatnya".

Dia mengatakan, Beijing telah mengkooptasi organisasi internasional dan memaksa mereka untuk memasang peralatan telekomunikasi China di fasilitas mereka. Ia menuduh Partai Komunis China memblokir perusahaan asing sambil mensubsidi perusahaannya sendiri.

O'Brien bilang, proyek internasional andalan China, yang disebut inisiatif Belt and Road, melibatkan penawaran "pinjaman tidak berkelanjutan" kepada negara-negara miskin untuk membangun proyek infrastruktur "gajah putih" menggunakan perusahaan dan buruh China.

"Ketergantungan negara-negara ini pada utang China membuat kedaulatan mereka terkikis dan tidak ada pilihan lain selain memotong garis partai pada pemungutan suara PBB dan masalah lainnya," sebut O'Brien.

Selanjutnya: Jepang: Tanggapan kami di Laut China Selatan tidak ditujukan pada satu negara



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×