kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lancarkan serangan besar-besaran lawan Biden, Trump habiskan US$ 10 juta


Jumat, 08 Mei 2020 / 15:22 WIB
Lancarkan serangan besar-besaran lawan Biden, Trump habiskan US$ 10 juta
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghabiskan setidaknya US$ 10 juta biaya iklan untuk pencalonannya kembali. Trump akan melawan calon dari Partai Demokrat, Joe Biden.

Trump melakukan serangan besar-besaran terhadap Biden pada hari Kamis, yang merupakan serangan terbesar sejak pandemi virus corona melanda AS.

Serangan Biden terhadap Trump, khususnya mengenai penanganan wabah virus corona membuat tim kampanye Trump mengalihkan perhatian mereka untuk menyerang Biden secara pribadi.

Baca Juga: China: Kami tidak tertarik mencampuri urusan Pilpres AS

Trump melakukan kampanye besar-besaran melalui saluran jaringan televisi,  dan saluran online, menurut seorang ajudan yang berbicara dengan syarat anonimitas, seperti dilansir Reuters, Jumat (8/5).

Tim kampanye Trump memutuskan bahwa menyalahkan China atas pandemi corona merupakan satu pesan yang beresonansi dengan para pemilih. Seperti diketahui, wabah corona secara umum diketahui berasal dari Kota Wuhan, China akhir Desember 2019 lalu.

Kemudian, Trump juga menyerang Biden dimulai dari menyalahkan China. Dalam salah satu iklan kampanyenya, Trump menuduh Mantan Wakil Presiden itu menentang pembatasan perjalanan bagi warga negara asing yang datang dari China, yang pembatasannya dilakukan Trump pada Januari lalu.

Dengan demikian, Trump punya peluru menyerang Biden dengan menyebut Biden tidak "berdiri" di atas kepentingan AS.

Baca Juga: Trump: China akan melakukan apa saja agar saya kalah dalam Pilpres 2020

Terkait serangan Trump itu, tim kampanye Biden mengecam iklan tersebut. Andrew Bates, juru bicara Biden, menunjukkan bahwa Trump sebelumnya memuji China atas penanganan wabah virus corona pada Januari dan Februari, serta menuduhnya telah secara salah mengelola krisis kesehatan publik terburuk dalam lebih dari 100 tahun terakhir di AS.

Tim Kampanye Biden telah menghabiskan jutaan dolar AS untuk iklan selama pesta utama Partai Demokrat untuk mencari nominasi yang jadi lawan tangguh bagi Trump. Bahkan diperkirakan, Biden akan menghabiskan lebih besar lagi dalam beberapa bulan mendtang.

Menurut Advertising Analytics dan Cross Screen Media, dua perusahaan periklanan di AS memprediksi Trump dan Biden akan menghabiskan sekitar US$ 1,7 miliar untuk belanja iklan dalam perlombaan Trump-Biden 2020 menuju Gedung Putih.

Sejak pandemi melanda Amerika Serikat, lebih dari 70.000 orang Amerika telah meninggal dan lebih dari 30 juta orang telah mengajukan tunjangan pengangguran, kehilangan pekerjaan terbesar dan tercepat dalam sejarah AS.

Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan persaingan yang ketat antara keduanya, meskipun itu terjadi di tengah pandemi covid-19. Dalam jajak pendapat Reuters/Ipsos terbaru yang dilakukan Senin dan Selasa, 45% orang Amerika mengatakan Trump akan lebih baik dalam menciptakan pekerjaan, dibandingkan dengan 32% yang berpikir Biden akan lebih baik dalam hal itu.

Baca Juga: Survei: Warga AS mulai tak percaya Trump soal virus corona

Secara keseluruhan, kepemimpinan Biden baru-baru ini atas Trump kembali menciut, menurut jajak pendapat.

Sebelum iklan pertama mulai ditayangkan, manajer kampanye Trump, Brad Parscale, mengirim tweet yang menyamakan kampanye pemilihan ulang mereka dengan "Death Star", "Star Wars" yang merujuk pada stasiun ruang angkasa yang dapat menghancurkan sebuah planet.

Kampanye Biden menunjukkan bahwa Death Star akan meledak pada akhir film 1977, film asli dalam waralaba "Star Wars".

Baca Juga: Joe Biden unggul atas Trump berdasarkan hasil survei




TERBARU

[X]
×