kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.913.000   17.000   0,90%
  • USD/IDR 16.249   24,00   0,15%
  • IDX 6.878   -37,21   -0,54%
  • KOMPAS100 1.002   -5,05   -0,50%
  • LQ45 766   -4,95   -0,64%
  • ISSI 226   -1,03   -0,45%
  • IDX30 394   -2,47   -0,62%
  • IDXHIDIV20 456   -2,63   -0,57%
  • IDX80 112   -0,66   -0,58%
  • IDXV30 113   -0,48   -0,43%
  • IDXQ30 128   -0,78   -0,61%

Langkah pemangkasan produksi minyak OPEC bisa terganjal Rusia


Kamis, 06 Desember 2018 / 23:08 WIB
Langkah pemangkasan produksi minyak OPEC bisa terganjal Rusia
ILUSTRASI. Logo OPEC


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WINA. Negara-negara Pengekspor Minyak yang tergabung dalam OPEC berencana memangkas produksi minyak mentah sebanyak 1 juta barel per hari. Pemangkasan produksi ini demi menopang harga minyak mentah yang turun hampir satu per tiga sejak Oktober 2018.

Akan tetapi, sebagaimana diberitakan Reuters, Kamis (6/12), menurut Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih, rencana itu bisa gagal apabila negara penghasil minyak non-OPEC, Rusia, tidak sepakat.

OPEC berniat memangkas produksi minyak mentah hingga 1 juta barel per hari jika Rusia menyumbang pengurangan 150.000 barel per hari.

Tapi, jika Rusia menurunkan produksi hingga 250.000 barel per hari, maka keseluruhan pemotongan produksi bisa per hari lebih dari 1,3 juta barel.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak tengah bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membicarakan hal ini. Rencananya, Rusia akan memberi keputusan pada Jumat (7/12) besok.

Sebelumnya, Alexander mengatakan, Rusia akan merasa lebih sulit untuk memangkas produksi minyak dibanding produsen lain karena tengah dalam musim dingin.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump tidak setuju dengan pemotongan produksi itu, sebab ia menginginkan harga minyak tetap murah.

"Semoga OPEC akan menjaga aliran minyak seperti ini, tidak dibatasi. Dunia tidak ingin melihat atau membutuhkan harga minyak yang lebih tinggi! ” tulis Trump dalam akun Twitternya pada Rabu (5/12).

Sebelumnya, minyak Brent turun US$ 2,09 persen atau 3,4% ke level US$ 59,47 per barel. Sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 2,19 atau 4,1% ke level US$ 50,72 per barel.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×