kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.407.000   24.000   1,01%
  • USD/IDR 16.580   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.125   73,58   0,91%
  • KOMPAS100 1.120   14,21   1,28%
  • LQ45 780   7,86   1,02%
  • ISSI 292   2,64   0,91%
  • IDX30 406   2,01   0,50%
  • IDXHIDIV20 454   0,57   0,13%
  • IDX80 123   1,36   1,12%
  • IDXV30 131   1,14   0,88%
  • IDXQ30 128   0,32   0,25%

Laos Akan Setop Pasokan Listrik untuk Penambang Kripto pada Awal 2026


Kamis, 16 Oktober 2025 / 20:08 WIB
Laos Akan Setop Pasokan Listrik untuk Penambang Kripto pada Awal 2026
ILUSTRASI. Sebuah rangkaian komputer penambang cryptocurrency beroperasi di Scrubgrass Plant di Kennerdale, Pennsylvania, AS, Selasa (8/3/2022). REUTERS/Alan Freed


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pemerintah Laos berencana menghentikan pasokan listrik untuk aktivitas penambangan kripto pada kuartal pertama 2026.

Langkah ini diambil untuk mengalihkan pasokan energi ke sektor industri yang dinilai lebih produktif dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

Wakil Menteri Energi Laos Chanthaboun Soukaloun mengatakan, pemerintah kini memprioritaskan alokasi listrik untuk sektor seperti pusat data kecerdasan buatan (AI data center), pemurnian logam, dan industri kendaraan listrik (EV).

Baca Juga: XRP Kembali Tertekan, Analis Peringatkan Potensi Penurunan Menuju US$2

“Penambangan kripto tidak menciptakan nilai tambah dibandingkan jika listrik disalurkan ke sektor industri atau komersial,” ujar Soukaloun kepada Reuters di sela pertemuan Menteri Energi ASEAN, Kamis (16/10/2025).

Konsumsi Listrik Kripto Turun Drastis

Soukaloun menjelaskan, konsumsi listrik oleh penambang kripto di Laos saat ini mencapai sekitar 150 megawatt (MW), turun tajam dari puncaknya 500 MW pada 2021–2022.

Menurutnya, pemerintah sebenarnya berencana menghentikan pasokan sejak tahun ini, namun masih melanjutkan sementara karena curah hujan tinggi meningkatkan produksi pembangkit listrik tenaga air (hydropower) dan ekspor listrik ke Thailand serta Vietnam.

“Kemungkinan pada akhir kuartal pertama 2026, pasokan listrik untuk penambang kripto akan dihentikan sepenuhnya,” kata Soukaloun.

Baca Juga: Chen Zhi Disanksi AS, Terseret Skandal Penipuan Kripto Terbesar di Asia Tenggara

Dari ‘Tambang Kripto’ ke ‘Baterai Asia Tenggara’

Kebijakan ini menandai perubahan arah strategi energi Laos yang sebelumnya menarik penambang kripto melalui tarif listrik murah berbasis energi non-fosil sejak 2021.

Namun, pemerintah kini ingin mengoptimalkan reputasi Laos sebagai “baterai Asia Tenggara” dengan meningkatkan ekspor listrik ramah lingkungan.

Soukaloun menuturkan, Laos berencana menambah kapasitas ekspor listrik ke Vietnam dari 8.000 MW saat ini.

Sebagian besar listrik Laos diekspor ke produsen listrik independen (IPP) di Thailand dan Vietnam melalui perjanjian lintas batas.

Baca Juga: Bitcoin Butuh Pemicu Baru untuk Hindari Koreksi Lebih Dalam

Sengketa Proyek dan Rencana Ekspor ke Singapura

Selain itu, Soukaloun juga mengonfirmasi adanya gugatan arbitrase yang diajukan oleh anak usaha Power Construction Corp of China terhadap Electricite du Laos (EDL), perusahaan utilitas negara Laos.

Gugatan senilai US$555 juta tersebut terkait proyek pembangkit listrik tenaga air senilai US$2,73 miliar.

“Itu hak mereka sesuai perjanjian jual-beli listrik (PPA). Kami akan mengikuti proses hukum hingga selesai,” jelasnya.

Baca Juga: Apakah Donald Trump Benar-Benar Memiliki US$870 Juta dalam Bentuk Bitcoin?

Laos juga menargetkan ekspor listrik ke Singapura melalui koridor transmisi Lao-Thailand-Malaysia-Singapore (LTMS) dapat segera dilanjutkan setelah sempat tertunda karena negosiasi ulang dengan Thailand.

Dalam pernyataan bersama pada Kamis, keempat negara tersebut menegaskan komitmen melanjutkan perdagangan listrik lintas batas, meski belum menetapkan waktu pasti dimulainya kembali ekspor.

Selanjutnya: Laos Bersiap Hentikan Pasokan Listrik untuk Penambang Kripto pada 2026

Menarik Dibaca: 6 Tren Rumah Tahun 2026 Desain Berkarakter yang Akan Ramai Diterapkan, Simak




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×