Sumber: Reuters | Editor: Harris Hadinata
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) di September meningkat. Kendati begitu, tingkat pengangguran tetap tercatat naik 4,4%.
Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan, Kamis (20/11/2025) angka lapangan kerja di sektor swasta non pertanian atawa non-farm payroll tercatat naik 119.000. Konsensus ekonom memprediksi jumlah pekerjaan Cuma bertambah 50.000.
Sekadar mengingatkan, data ini seharusnya dirilis pada 3 Oktober silam. Namun perilisan data tertunda lantaran AS mengalami government shutdown. Biro Statistik Tenaga Kerja juga mengumumkan data Oktober tidak akan dirilis, karena tidak ada pengumpulan data saat terjadi shutdown.
Kendati begitu, data non-farm payroll Oktober akan dikombinasikan dengan data November, yang akan dirilis pada 16 Desember mendatang.
Baca Juga: BUMN Damri Buka Lowongan Kerja Terbaru September 2025, Cek Syarat Daftarnya
Biro Statistik Tenaga Kerja memprediksi, sepanjang 12 bulan hingga Maret 2026, jumlah lapangan kerja yang tercipta akan lebih rendah 911.000 pekerjaan daripada yang semula dilaporkan. Selain itu, pembatasan imigran juga mengurangi ketersediaan tenaga kerja.
Ekonom memprediksi AS kini cukup menciptakan sekitar 30.000 hingga 50.000 pekerjaan per bulan untuk mengikuti pertumbuhan penduduk yang mencapai usia kerja. Jumlah ini turun dari 150.000 di 2024.
Biro Statistik Tenaga Kerja juga mendapati popularitas akal imitasi (AI) mengikis permintaan pekerja. Ini terutama mempengaruhi lapangan kerja di posisi entry level. Akibatnya, banyak lulusan universitas sulit mendapat kerja.
Baca Juga: Pengangguran AS Turun Jadi 4,1%, Data Tenaga Kerja Lampaui Ekspektasi
Sejumlah ekonom juga menuding kebijakan dagang pemerintah Trump menciptakan kondisi ekonomi yang dipenuhi ketidakpastian, sehingga mengganggu kemampuan bisnis menyerap tenaga kerja, terutama bagi pebisnis skala kecil.
Meskipun data ketersediaan lapangan kerja tetap positif, beberapa sektor dan industri mengalami PHK. Beberapa ekonom meyakini laporan ketenagakerjaan September masih dapat memengaruhi hasil rapat kebijakan The Federal Reserve pada 9-10 Desember.
Para pejabat bank sentral AS tidak akan menerima laporan November pada rapat tersebut, karena tanggal rilis diundur dari 5 Desember menjadi 16 Desember. Risalah rapat The Fed pada 28-29 Oktober yang dipublikasikan pada Rabu (19/11/2025) menunjukkan pembuat kebijakan memperingatkan penurunan biaya pinjaman lebih lanjut dapat berisiko melemahkan upaya untuk menekan inflasi.













