kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Laporan terbaru: Intelijen Denmark bantu AS mata-matai pejabat Eropa


Senin, 31 Mei 2021 / 11:15 WIB
Laporan terbaru: Intelijen Denmark bantu AS mata-matai pejabat Eropa
ILUSTRASI. Dinas rahasia Denmark membantu AS memata-matai politisi Eropa, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel dari tahun 2012 hingga 2014. Michael Kappeler/Pool via REUTERS


Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - LONDON. Media Denmark memberitakan, dinas rahasia Denmark membantu AS memata-matai politisi Eropa, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel dari tahun 2012 hingga 2014.

Melansir BBC yang mengutip laporan penyiar Danmarks Radio, Badan Intelijen Pertahanan Denmark (FE) bekerja sama dengan Badan Keamanan Nasional AS (NSA) untuk mengumpulkan informasi.

Intelijen dikumpulkan dari pejabat lain yang berasal dari Jerman, Prancis, Swedia dan Norwegia.

Tuduhan serupa juga pernah muncul pada 2013.

Kemudian, rahasia dibocorkan oleh whistleblower AS Edward Snowden yang diduga melakukan penyadapan telepon kanselir Jerman oleh NSA.

Baca Juga: Biden: Saya menanggapi dengan cara langsung terhadap campur tangan Rusia

Ketika tuduhan itu dibuat, Gedung Putih tidak memberikan penyangkalan langsung, tetapi mengatakan telepon Merkel tidak disadap pada saat itu dan tidak akan pernah dilakukan di masa depan.

Seperti yang diketahui, Jerman adalah sekutu dekat AS.

Dalam laporan baru yang dibagikan dengan beberapa kantor berita Eropa, NSA dikatakan telah mengakses pesan teks dan percakapan telepon sejumlah orang terkemuka dengan menyadap kabel internet Denmark bekerja sama dengan FE.

Baca Juga: Panas! Amerika jatuhkan sanksi ekonomi atas Moskow dan mengusir 10 diplomat Rusia

Menurut Danmarks Radio, dugaan pengaturan, yang dikatakan dalam laporan itu dengan nama sandi "Operasi Dunhammer", memungkinkan NSA memperoleh data menggunakan nomor telepon politisi sebagai parameter pencarian.

Laporan tersebut menyusul investigasi yang dilakukan oleh penyiar yang melibatkan wawancara dengan sembilan sumber, yang semuanya dikatakan memiliki akses ke informasi rahasia yang dimiliki oleh FE.

Selain Merkel, Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dan pemimpin oposisi pada saat itu Peer Steinbruck juga dilaporkan menjadi sasaran penyadapan.

Baik kementerian pertahanan Denmark maupun perwakilan untuk FE belum mengomentari laporan terbaru tersebut.

Menyusul berita dari laporan tersebut pada hari Minggu, Snowden menuduh Presiden AS Joe Biden "sangat terlibat dalam skandal ini untuk pertama kalinya". Biden adalah wakil presiden AS pada saat pengawasan berlangsung.

Baca Juga: AS bakal kirim kapal perang sebagai dukungan untuk Ukraina, Laut Hitam siap membara

"Harus ada persyaratan eksplisit untuk pengungkapan publik secara penuh, tidak hanya dari Denmark, tapi juga mitra senior mereka," cuit Snowden.

Pada 2013, Snowden - mantan kontraktor untuk Badan Intelijen Pusat AS (CIA) - membocorkan ke media detail tentang internet ekstensif dan pengawasan telepon oleh intelijen AS.

AS kemudian mendakwanya dengan pencurian properti pemerintah, komunikasi informasi pertahanan nasional yang tidak sah, dan komunikasi intelijen rahasia yang disengaja.

Snowden kemudian mencari perlindungan di Rusia.

Selanjutnya: Edward Snowden kini incar kewarganegaraan ganda AS dan Rusia




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×