kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Larangan China Terhadap Penggunaan iPhone Apple Kian Meningkat


Senin, 18 Desember 2023 / 05:49 WIB
Larangan China Terhadap Penggunaan iPhone Apple Kian Meningkat
ILUSTRASI. Semakin banyak lembaga pemerintah China yang meminta staf mereka untuk tidak membawa iPhone Apple ke tempat kerja. REUTERS/Aly Song


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Bloomberg News melaporkan pada hari Jumat (15/12/2023), saat ini semakin banyak lembaga pemerintah China dan perusahaan yang didukung negara di seluruh China meminta staf mereka untuk tidak membawa iPhone Apple dan perangkat asing lainnya ke tempat kerja. 

Bloomberg mengutip sejumlah sumber yang mengetahui masalah tersebut dengan baik.

Mengutip Reuters, selama lebih dari satu dekade, China memang terus berupaya mengurangi ketergantungan pada teknologi asing. Salah satunya dengan mengimbau perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan negara, seperti bank, untuk beralih ke perangkat lunak lokal dan mempromosikan manufaktur chip semikonduktor dalam negeri.

Menurut laporan Bloomberg News, beberapa perusahaan negara dan departemen pemerintah di delapan provinsi telah menginstruksikan karyawannya dalam satu atau dua bulan terakhir untuk mulai menggunakan merek lokal. 

Apple tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters.

Pada bulan Desember, perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga kecil di kota-kota tingkat rendah dari provinsi-provinsi termasuk Zhejiang, Shandong, Liaoning dan pusat Hebei, yang merupakan lokasi pabrik iPhone terbesar di dunia, mengeluarkan arahan lisan mereka sendiri.

Baca Juga: Ponsel Pintar Baru China Picu Kepanikan di AS, Ini Alasannya

Sebelumnya, Reuters melaporkan pada bulan September bahwa staf di setidaknya tiga kementerian dan badan pemerintah diberitahu untuk tidak menggunakan iPhone di tempat kerja.

Beijing meningkatkan kampanye ini pada tahun 2020, ketika para pemimpinnya mengusulkan apa yang disebut model pertumbuhan “sirkulasi ganda” untuk mengurangi ketergantungan pada pasar dan teknologi luar negeri, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran China terhadap keamanan data.

Pada bulan Mei, China mendesak perusahaan-perusahaan besar milik negara untuk memainkan peran penting dalam upayanya mencapai kemandirian dalam teknologi, sehingga meningkatkan persaingan di tengah perselisihan dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: China Terbitkan UU yang Legalkan Aksinya Membalas Sanksi dari Luar Negeri

Ketegangan China-AS meningkat ketika Washington bekerja sama dengan sekutunya untuk memblokir akses China terhadap peralatan penting yang diperlukan untuk menjaga industri chipnya tetap kompetitif.

Sebagai balasan, Beijing membatasi pengiriman dari perusahaan-perusahaan terkemuka AS termasuk pembuat pesawat Boeing dan perusahaan chip Micron Technology.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×