kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Larangan perjalanan total warga Wuhan, transportasi publik tak beroperasi


Kamis, 23 Januari 2020 / 06:07 WIB
Larangan perjalanan total warga Wuhan, transportasi publik tak beroperasi
ILUSTRASI. Penyebaran virus corona di Wuhan China menimbulkan kecemasan warga. REUTERS/Stringer


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Di media sosial, larangan perjalanan disambut baik oleh beberapa orang. Akan tetapi, sejumlah orang mempertanyakan mengapa pihak berwenang tidak menerbitkannya lebih awal.

Kekhawatiran juga mengemuka terkait solusi "satu aturan untuk semua" di Wuhan. “Bagaimana mungkin pasien pergi ke rumah sakit jika mereka tidak memiliki mobil pribadi, dan bagaimana jurnalis dapat meninggalkan kota jika mereka ingin pergi?” tulis satu orang warga China di Weibo.

Sebagian besar infeksi dan semua kematian terjadi di provinsi Hubei, di mana Wuhan berada, termasuk 440 kasus di provinsi itu sendiri. Banyak dari mereka yang sakit bekerja atau tinggal di dekat Huanan Wholesale Seafood Market di kota itu, yang menurut para ahli adalah sumber wabahnya. Virus diyakini melompat dari hewan yang dijual di sana.

Baca Juga: Terus bertambah, korban meninggal akibat virus corona jadi 17 orang

South China Morning Post menulis, wabah Wuhan terungkap setelah pemberitahuan mendesak dari departemen kesehatan kota, memerintahkan rumah sakit untuk melaporkan lebih lanjut kasus "pneumonia yang tidak diketahui asalnya", mulai beredar di media sosial pada 30 Desember. Organisasi Kesehatan Dunia telah mempertahankan kontak dengan pihak berwenang di China tentang situasi sejak saat itu.

Pada hari Rabu, Beijing News melaporkan bahwa rumah sakit di Wuhan telah penuh sesak dengan pasien demam yang mengantri pada malam musim dingin. Ruang transfusi penuh dengan pasien, dengan beberapa pasien tampak duduk di koridor untuk dirawat dengan infus.

Baca Juga: Cegah korona masuk, ini langkah Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan

Wabah ini terjadi ketika jutaan orang di Tiongkok akan melakukan perjalanan untuk liburan Tahun Baru Imlek mendatang, termasuk pekerja migran yang kembali ke rumah untuk keluarga mereka.

Perjalanan liburan yang dapat bertahan hingga 40 hari ini, dianggap sebagai migrasi manusia tahunan terbesar di dunia.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×