Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
"Kekuatan unik kami sebagai Angkatan Udara adalah kemampuan kami untuk menghasilkan tindakan terintegrasi dengan rekan tim bersama kami dan sekutu serta mitra untuk menantang pesaing di waktu dan tempat yang kami pilih," kata Jenderal Ken Wilsbach, Komandan Angkatan Udara Pasifik AS.
"Misi kekuatan udara serentak ini menunjukkan kapasitas dan kesiapan kami untuk memberikan berbagai pilihan proaktif dan terukur, untuk segera mengerahkan pasukan kami guna mendukung misi kami dalam memastikan teater Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," tambahnya.
Operasi skala besar juga terjadi beberapa hari setelah China melakukan latihan militer besar-besaran di dalam dan sekitar Selat Taiwan. Beberapa media online China melaporkan, langkah langka Beijing itu untuk mengirimkan sinyal kuat kepada para separatis di Taiwan di tengah meningkatnya dukungan AS untuk Taipei.
Baca Juga: Laporan rahasia: Korut kembangkan perangkat nuklir agar sesuai dengan rudal balistik
Sementara itu, pesawat mata-mata EP-3E Angkatan Laut AS terlihat di langit di atas wilayah Seoul, Ibu Kota Korea Selatan pada Rabu (19/8). "No Callsign," kicau akun pelacak penerbangan sipil di Twitter.
EP-3E Aries II adalah salah satu pesawat perang elektronik dan pengintai utama militer AS yang menggunakan peralatan pengawasan elektronik canggih. AS sering mengerahkan pesawat semacam itu ke Semenanjung Korea dalam misi nyata untuk memantau Korea Utara.
Korea Utara sangat menentang latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS, menyebutnya sebagai latihan untuk invasi ke Korea Utara. Meskipun, Seoul dan Washington menegaskan, latihan tersebut bersifat defensif.