Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - TEHERAN. Pada Rabu (29/7/2020), Iran melakukan latihan perang dengan meningkatkan retorika dengan gambar-gambar rudal secara massal, yang diklaim Teheran sebagai yang pertama dari jenis rudal yang ditembak dari daerah bawah tanah.
Jerusalem Post memberitakan, Iran menggunakan latihan angkatan laut untuk menyiagakan pasukan AS dan mengujinya, mirip dengan apa yang dilakukan Hizbullah ke Israel pada saat yang sama.
"Saksikan gambar pertama rudal dari kedalaman bumi," kata Fars News Iran.
Baca Juga: Iran gelar latihan perang di kawasan Teluk, dua pangkalan militer AS siaga tinggi
Hari kedua latihan Great Prophet ke-14, sebuah acara tahunan Iran di pantai selatan, menggambarkan salah satu pencapaian penting dan strategis Angkatan Udara IRGC karena menembakkan rudal balistik dari bawah tanah.
Tahap terakhir latihan militer ini termasuk penggunaan pesawat tanpa awak di daerah sekitar Selat Hormuz.
Ini adalah pesawat IRGC. Kantor Berita Tasnim mengatakan mereka menyerang kapal induk replika dan merusak jembatan kapal. Selain itu, 22 pesawat Sukhoi memberondong target di sebuah pulau.
Baca Juga: Gelar latihan perang, Iran tembakkan rudal ke replika kapal induk AS
"Pesawat-pesawat itu menghancurkan sasaran musuh hipotetis yang dirancang dengan ketat dan jauh lebih kecil dari ukuran sebenarnya, dengan berbagai bom pintar. Ini adalah bagian lain dari fase latihan ini," demikian laporan Tasnim News seperti yang dilansir Jerusalem Post.
Iran mengatakan, pihaknya menggabungkan unit angkatan udara dan laut sebagai bagian dari latihan, bagian dari strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi musuh. Jelas, pesan Iran di sini adalah untuk AS dan kapal AS yang ada di daerah tersebut. Ini termasuk kapal induk AS Nimitz, yang berada di stasiun dengan armada ke-5.
Dalam latihan itu, Iran menggunakan UAV Mohajer dan operasi rudal permukaan-ke-permukaan, operasi darat-ke-laut, artileri berat serta ranjau darat.
"Penembakan semua jenis artileri, RPG, dan senjata ringan pasukan tempur jihad dalam barisan dan dari benteng di sekitar pulau, sekali lagi menunjukkan tekad penjaga perbatasan yang membela Republik Islam," tegas pemerintah Iran.
Iran telah menjadi lebih baik dalam penggunaan senjata gabungan dalam beberapa tahun terakhir. Misalnya, Iran menggunakan pesawat tak berawak dan rudal jelajah untuk menyerang Arab Saudi tahun lalu.
Baca Juga: Iran memindahkan kapal induk tiruan USS Nimitz milik AS ke Selat Hormuz
Tujuan keseluruhan latihan ini adalah untuk menunjukkan daya tembak Iran. Iran senang membaca laporan media AS bahwa latihannya menyebabkan kesiagaan di pangkalan udara Dhafra dan Udeid di Teluk, di mana AS memiliki drone dan berbagai pesawat tempur.
Menurut reporter Fox News Lucas Tomlinson, pilot pesawat tempur India di pangkalan udara al Dhafra diminta untuk berlindung selama peringatan ketika Iran menembakkan rudal balistik sebagai bagian dari latihannya. AS mengutuk peluncuran rudal yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga: Menegangkan! Dua jet tempur AS mendekati pesawat komersial Iran, penumpang luka-luka
Mengutip Jerusalem Post, Teheran telah menunjukkan bahwa mereka dapat mengirim tentara AS ke level siaga bahkan tanpa harus benar-benar menyerang pangkalan AS. Misalnya, tampak rudal Iran jatuh ke wilayah perairan yang "cukup dekat" dengan pangkalan AS di UEA dan Qatar sehingga memicu sistem peringatan.
Aksi ini menjadi cara Iran untuk mengatakan bahwa mereka memiliki Teluk Persia dan AS hanyalah tamu di sana.