kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebanon deklarasikan ekonomi negara dalam keadaan darurat, apa yang terjadi?


Rabu, 04 September 2019 / 07:54 WIB
Lebanon deklarasikan ekonomi negara dalam keadaan darurat, apa yang terjadi?
ILUSTRASI. Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Negara kecil mideterania yang berbatasan dengan Israel di bagian selatan dan Suria di bagian timur ini, meloloskan anggaran belanja negara pada Juli. Harapannya, kebijakan penghematan terbaru akan memangkas defisit negara dan membuka bantuan asing senilai US$ 11 miliar yang dibutuhkan agar perekonomian mereka bisa berjalan lagi. 

Detil mengenai anggaran belanja tersebut tidak dirilis ke publik. Namun, kemungkinan, penghematan anggaran itu meliputi pembekuan perekrutan pegawai negeri sipil, 2% pajak atas barang-barang impor, dan kenaikan pajak dari pendapatan bunga. Tetapi, kata Sarkis Naoum, tidak ada kesepakatan khusus yang dibuat tentang bagaimana cara mengurangi defisit.

Baca Juga: Warga Argentina ramai-ramai menarik dana di bank

"Mereka meyakinkan diri sendiri bahwa mereka hanya memiliki waktu enam bulan... dan dalam waktu enam bulan itu, mereka berupaya melakukan sesuatu," jelasnya. 

Dia menambahkan, salah satu isu utama yang mengancam perekonomian Lebanon adalah korupsi. "Syiah secara umum, dipimpin oleh Hezbullah dan Juru Bicara DPR Nabih Berri, mereka menentang privatisasi. Dan ada konsensus di komunitas Kristen, di komunitas Druze dan di komunitas Sunni bahwa kita perlu privatisasi karena adanya korupsi yang luar biasa,” kata Naoum.




TERBARU

[X]
×