Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Sekitar 70 orang pengungsi Rohingya kembali tiba di Indonesia, tepatnya di Pantai Leuge, Kecamatan Pereulak, Kabupaten Aceh Timur, pada Rabu (29/1).
Mengutip kantor berita ANTARA, sekitar 76 pengungsi Rohingya tiba di Aceh dengan menaiki kapal motor kayu.
Hingga Rabu malam, para pengungsi belum mendapatkan izin warga untuk turun ke pantai. Namun, warga setempat secara sukarela membagikan makanan.
Para pengungsi tersebut akhirnya direlokasi ke penampungan sementara di Lapangan Sepak Bola Seuneubok Rawang.
"Berdasarkan pendataan, ada sebanyak 76 imigran etnis Rohingya yang terdampar di Pantai Leuge, terdiri 40 laki-laki, 32 perempuan, dan empat balita," kata Kepala Bidang Politik Pemerintahan dan Keamanan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Aceh Timur, Syamsul Bahri.
Kapolsek setempat, Nova Suryandaru, mengatakan bahwa kapal yang digunakan para pengungsi sengaja dirusak dan tidak mungkin digunakan kembali.
Baca Juga: Masyarakat Lokal Semakin Khawatir, Malaysia Tolak Ratusan Pengungsi Rohingnya
Salah Satu Tujuan Favorit Warga Rohingya
Menurut PBB, lebih dari 2.000 warga Rohingya tiba di Indonesia pada tahun 2023. Angka itu lebih tinggi dari total gabungan kedatangan dalam empat tahun sebelumnya.
Pada tahun 2024 saja, lebih dari 600 pengungsi Rohingya telah mendarat di Aceh Timur.
Mengutip Al Jazeera, ada lebih dari 260 orang pengungsi Rohingya yang tiba di Aceh pada awal Januari 2025. Sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak. Semuanya mendarat di Pereulak dengan dua perahu.
Banyak dari mereka berangkat dari kamp pengungsian Cox's Bazar di Bangladesh dengan harapan bisa mencapai Malaysia.
Baca Juga: Sensus Myanmar 2024: Populasi 51,3 Juta, Kelompok Rohingya Tak Dianggap
Negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam seperti Malaysia dan Indonesia memang menjadi tujuan favorit para pengungsi Rohingya yang juga beragama Islam.
Sekitar satu juta warga Rohingya, yang sebagian besar beragama Islam, saat ini berada di kamp-kamp di Bangladesh setelah meninggalkan Myanmar.
Mereka adalah bagian dari sekitar 740.000 orang yang melarikan diri dari dugaan upaya pembersihan etnik (ethnic cleansing) pada tahun 2017 oleh pasukan keamanan Myanmar.
Warga Rohingya menghadapi diskriminasi secara luas di Myanmar, bahkan sebagian besar telah ditolak kewarganegaraannya.
Tonton: Ole Romeny, Calon Pemain Timnas Keturunan, akan Bersumpah sebagai WNI pada 8 Februari 2025