Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Para pejabat India mengatakan angka kematian yang rendah bisa jadi karena mayoritas orang yang terinfeksi virus itu asimptomatik atau memiliki gejala ringan dan bahwa penutupan yang luas yang diberlakukan sejak awal telah membantu menghindari bencana besar.
Sepertiga dari infeksi berasal dari negara bagian barat Maharashtra, dengan Mumbai yang menjadi daerah yang paling parah, diikuti oleh Tamil Nadu, Gujarat dan Delhi.
Ini juga merupakan pusat ekonomi paling penting di negara ini. Hal tersebut memperumit tugas pemerintah ketika mencoba membuka kembali perekonomian tanpa memicu lonjakan besar dalam infeksi.
Baca Juga: Corona di Korea Selatan: Jumlah kasus baru kluster Itaewon mulai turun
"India masih dalam fase pertumbuhan, karena total kasus masih meningkat. Kasus aktif tumbuh sebesar 3,8% (setiap hari) - dan ini perlu turun menjadi 0% dan kemudian menurun agar negara pulih secara keseluruhan," Shamika Ravi, seorang Pakar Brookings dan mantan anggota Dewan Penasihat Ekonomi Perdana Menteri India, mengatakan.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah tes virus corona yang rendah India. Ini sehubungan dengan populasi yang besar. Negara ini telah meningkatkan pengujian sejak awal April hingga 100.000 per minggu ini.
Tetapi jumlah tersebut tidak sebanding dengan jumlah penduduk India yang mencapai 1,3 miliar. Alhasil, jumlah tes India tertinggal jauh di belakang negara-negara besar lainnya seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Italia.