kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lockdown: Pengusaha Singapura minta karyawan Malaysia pulang, ambil baju, dan kembali


Rabu, 18 Maret 2020 / 05:34 WIB
Lockdown: Pengusaha Singapura minta karyawan Malaysia pulang, ambil baju, dan kembali
ILUSTRASI. Warga komuter tiba dari Malaysia di Singapura. REUTERS/Edgar Su


Sumber: The Star | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JOHOR BARU. Pengusaha Singapura memutuskan untuk memberi karyawan mereka "cuti" singkat untuk kembali ke Malaysia. Para karyawan yang merupakan pekerja komuter di Singapura itu harus segera mengepak pakaian mereka dan kembali lagi ke Singapura karena pemerintah Malaysia akan melakukan penutupan total semua perbatasan darat dengan republik pulau itu mulai Rabu (18/3/2020).

Karyawan Malaysia yang tidak kembali ke Singapura pada Selasa malam (17 Maret) akan diberikan dua minggu cuti yang tidak dibayar.

The Star memberitakan, beberapa pengusaha Singapura menyediakan layanan hotel dan asrama untuk karyawan mereka karena Pemerintah Malaysia mulai mengambil langkah-langkah drastis untuk mengekang meningkatnya jumlah kasus Covid-19.

Baca Juga: Malaysia melaporkan kematian pertama akibat virus corona

Namun, ada perusahaan yang meminta karyawan untuk tinggal bersama saudara atau teman selama krisis ini.

Seorang pekerja pabrik, yang hanya ingin dikenal sebagai Sara, mengatakan perusahaan memintanya untuk mengepak pakaiannya dan kembali ke Singapura sebelum kontrol perbatasan yang baru diterapkan.

“Mereka tidak mau mengambil risiko. Perusahaan mengatakan bahwa jika mereka tidak dapat menemukan saya tempat tinggal, maka saya hanya harus tinggal di pabrik," katanya.

Baca Juga: Mahathir: Krisis pandemi corona lebih buruk dari krisis keuangan 1997

Dia mengatakan akan kembali ke Singapura setelah berkemas karena dia adalah pencari nafkah tunggal keluarga dengan tiga anak yang masih sekolah.

Sara mengatakan dia berharap perbatasan akan tetap terbuka karena mata pencaharian banyak orang dipertaruhkan di sana.

Komuter harian lain yang dikenal sebagai Tan, mengatakan perusahaannya akan menyediakan makanan dan tempat tinggal selama dua minggu. Namun, perusahaan telah mengatakan kepada mereka yang tidak kembali tepat waktu bahwa mereka harus mengambil cuti wajib dua minggu yang tidak dibayar.

"Namun, mereka telah meyakinkan kepada kami bahwa mereka tidak akan diberhentikan karena ini adalah keputusan tiba-tiba oleh Pemerintah Malaysia," katanya.

Tan menambahkan, banyak orang sekarang dalam kondisi bimbang mengenai apakah akan tinggal kembali di Singapura atau kembali ke Johor Baru .

Baca Juga: Singapura laporkan 17 kasus baru corona, 1 WNI dan 1 pernah ke Indonesia

Tan menambahkan bahwa dia baru saja pulang setelah shift malam yang panjang dan sekarang berencana untuk berkemas dan kembali.

Dia mengatakan dia berharap Pemerintah Malaysia akan mempertimbangkan nasib mereka karena sudah ada pemeriksaan kesehatan yang ketat di kedua sisi perbatasan.

Saat ini, sekitar 300.000 orang bepergian antara dua perbatasan yang melintasi Malaysia dan Singapura setiap harinya.

Baca Juga: Malaysia lockdown total seluruh negara selama dua minggu mulai 18 Maret

Mentri Besar Johor Datuk Hasni Mohammad berada di Putrajaya untuk bertemu dengan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin untuk membahas masalah ini, yang diperkirakan akan berdampak besar pada perekonomian negara.

Banyak bisnis sudah menderita karena penurunan jumlah kedatangan dari Singapura ke negara itu setelah wabah Covid-19 menyerang dalam beberapa minggu terakhir.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×