kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Lupakan politik, Presiden Taiwan minta China berbagi informasi soal virus corona


Rabu, 22 Januari 2020 / 15:23 WIB
Lupakan politik, Presiden Taiwan minta China berbagi informasi soal virus corona
ILUSTRASI. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi Komando Angkatan Darat ke-6 menjelang Tahun Baru Imlek di Taoyuan, Taiwan 25 Januari 2019.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - TAIPE. Presiden Taiwan Tsai Ing-wen meminta China untuk berbagi informasi "yang benar" tentang virus corona baru. Dan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak mengecualikan Taiwan dari kolaborasi menangani wabah itu karena alasan politik.

Pihak berwenang China mengkonfirmasi, lebih dari 400 kasus di Tiongkok, kebanyakan dari mereka berasal dari Kota Wuhan, tempat virus pertama kali muncul pada akhir 2019. Sebanyak sembilan orang meninggal.

Virus, yang menurut para pejabat kesehatan bisa menular dari manusia ke manusia, sudah menyebar ke kota-kota lain di China termasuk Beijing dan Shanghai. Juga ke Thailand, Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan.

Baca Juga: Kecemasan meningkat, kasus kematian virus corona di China bertambah jadi 9 orang

Taiwan bukan anggota WHO karena penolakan China, yang menganggap pulau itu provinsi mereka tanpa hak untuk berpartisipasi dalam organisasi internasional kecuali menerima sebagai bagian dari negeri tembok raksasa.

Tsai, berbicara kepada wartawan setelah konfirmasi Taiwan tentang kasus pertama virus corona yakni seorang wanita yang kembali ke Taiwan dari Wuhan, mengatakan, China harus memenuhi kewajiban internasionalnya.

Tsai berharap, untuk transparansi, China harus "berbagi informasi yang benar tentang virus tersebut kepada Taiwan". "Ini juga bermanfaat bagi rakyat China. Kami percaya, pertimbangan politik tidak harus dilakukan untuk melindungi orang," katanya, Rabu (22/1).

Baca Juga: Khawatir penyebaran virus corona, Korea Utara larang turis asing masuk

Menurut Tsai, Taiwan adalah bagian dari komunitas internasional dan menghadapi tantangan serta risiko kesehatan yang sama dengan semua orang.

"Saya kembali menyerukan kepada WHO untuk tidak mengecualikan Taiwan karena faktor politik. Taiwan berada di garis depan pencegahan epidemi global. Perlu ada ruang di WHO untuk partisipasi Taiwan," tegas Tsai seperti dikutip Reuters.

Hubungan antara Taipei dan Beijing menukik sejak Tsai menjabat sebagai Presiden pada 2016. China mencurigainya mendorong kemerdekaan formal pulau itu. Tsai menyebutkan, Taiwan sudah menjadi negara merdeka dengan nama resmi Republik China.

Baca Juga: Ini temuan mengejutkan ilmuan soal virus corona, disinyalir karena kelelawar

Kantor WHO di Beijing tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Tapi, juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan dalam e-mail ke Reuters pada Selasa (21/1), Taiwan terus mendapatkan informasi soal virus misterius itu.

"Otoritas Taiwan, termasuk para ahli kesehatan, diinformasikan melalui saluran lintas selat serta saluran yang terhubung dengan Peraturan Kesehatan Internasional. WHO diberitahu bahwa ada kontak lintas selat mengenai masalah ini," ujar Jaserevic.

Merespons permintaan Taiwan, melansir Reuters, Kementerian Luar Negeri China, Rabu (22/1), menyatakan, pemerintah pusat lebih memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan rekan senegaranya di Taiwan dibanding orang lain.

Baca Juga: Singapura memperluas screening virus corona ke semua penerbangan dari China

Tapi, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang mengatakan, partisipasi Taiwan dalam badan-badan internasional harus diatur di bawah prinsip "Satu China", merujuk pada kebijakan inti Pemerintah China yang menyatakan Taiwan adalah bagian dari China.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×