Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Aktivtas militer Korea Utara terlihat semakin intens dalam seminggu terakhir. Negera yang tertutup ini telah dua kali meluncurkan rudal balistik jarak pendek dari pantainya.
Peluncuran rudal balistik ini tentu membuat resah dua tetangganya, Korea Selatan dan Jepang. Aksi tersebut juga terjadi tak lama setelah pemerintah Pyongyang meresmikan fasilitas pengayaan uranium dan berjanji untuk meningkatkan persenjataan nuklirnya.
Mengutip Reuters, peluncuran rudal pertama terjadi pada hari Selasa (17/9) pagi waktu setempat. Rudal meluncur dari Kaechon, sebelah utara ibu kota Pyongyang, ke arah timur laut.
Baca Juga: Ini Dia 10 Negara Terkaya di Asia Tahun 2024
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) yang mendeteksi aktivitas itu tidak melaporkan berapa banyak rudal yang diluncurkan.
Sekitar 30 menit setelah peluncuran rudal itu, otoritas Penjaga Pantai Jepang mendeteksi adanya peluncuran rudal lain dari Korea Utara. Proyektil dikabarkan jatuh di laut.
Sebelum ini, Korea Utara juga meluncurkan rudal pada hari Kamis pekan lalu. Peluncuran itu juga jadi yang pertama dalam dua bulan terakhir.
Dalam laporannya, militer Korea Utara menggambarkan peluncuran itu sebagai uji coba sistem peluncuran roket ganda 600 mm yang baru.
Resahnya Korea Selatan dan Jepang ini tentu saja membuat mitra utamanya, Amerika Serikat, ikut resah.
Baca Juga: 7 Destinasi Wisata Korea Utara Paling Populer yang Bisa Anda Coba
Melalui akun X resminya, Komando Indo-Pasifik AS mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui peluncuran tersebut dan berkonsultasi erat dengan Korea Selatan dan Jepang.
Korea Selatan menduga tetangganya itu sedang menguji coba senjata baru yang akan dikirim ke Rusia.
Korea Selatan, bersama AS dan Ukraina, menuduh Korea Utara memasok roket dan rudal ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina. Sebagai imbalannya, Rusia diduga memberikan bantuan ekonomi dan militer lain ke Korea Utara.