Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Militer Korea Selatan pada hari Jumat (17/5) mendeteksi adanya peluncuran rudal dari wilayah pantai timur Korea Utara.
Mengutip Yonhap, rudal yang ditembakkan oleh tetangganya itu merupakan rudal balistik, namun mereka belum bisa mengidentifikasi rincian proyektil atau lintasannya.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan analisis mendalam atas aktivitas tetangganya, yang mereka anggap mengancam keamanan tersebut.
Baca Juga: Rute Kereta Penumpang Rusia-Korea Utara Siap Dibuka Kembali
Peluncuran rudal tersebut juga dilakukan bersamaan dengan kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke kota Harbin di timur laut China.
Peluncuran tersebut dilakukan setelah Korea Utara menembakkan peluru super besar berukuran 600 mm ke arah Laut Timur pada tanggal 22 April lalu.
Korea Utara menganggap rudal tersebut sebagai rudal balistik jarak pendek.
Negara tersebut memang semakin rutin meluncurkan rudal balistik dan jelajah serta roket taktis dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Adik Kim Jong Un Bantah Adanya Pertukaran Senjata dengan Rusia
Pemerintahan Kim Jong Un di Pyongyang mengatakan, aktivitas tersebut merupakan bagian dari program untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya.
Beberapa waktu sebelum peluncuran rudal hari Jumat, adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengatakan bahwa roket taktisnya dimaksudkan semata-mata sebagai pencegah agresi militer Korea Selatan.
Yo Jong sekaligus menyangkal bahwa negaranya telah mengekspor senjata tersebut ke negara lain. Pernyataan itu merespons tuduhan AS yang menyebut Korea Utara memasok rudal ke Rusia untuk digunakan dalam perang di Ukraina.