Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tri Adi
Keberadaan Jose Cuervo, perusahaan produsen minuman beralkohol khas Meksiko, tequila, tidak terlepas dari jerih payah nenek moyang Juan Beckmann Vidal. Kakek Vidal, memperoleh tanah dari Raja Ferdinand VI Spanyol, di wilayah Tequila, Meksiko. Dari sini, kakek Vidal menanam agave, tanaman yang menjadi bahan baku sirup, dan juga minuman beralkohol. Bisnis minuman yang kini dikuasai Vidal pun kian berkembang, meski kadang terantuk masalah.
Kisah sukses minuman tequila, sebagai minuman khas dari Meksiko, tidak terlepas dari usaha nenek moyang Juan Beckmann Vidal yang kini mewarisi Jose Cuervo, produsen minuman tequila tersohor di Meksiko. Kisahnya dimulai sejak dua abad silam.
Tepatnya pada tahun 1758, Don Jose de Cuervo yang merupakan kakek moyang Vidal, mendapatkan tanah di kota tequila, Jalisco Meksiko, dari Raja Ferdinand VI Spanyol. Dari sanalah, keluarga de Cuervo menjadi petani untuk menanam agave, sejenis tanaman yang bisa dijadikan sirup. Belakangan, tanaman ini juga yang menjadi bahan dasar pembuatan tequila, minuman keras (beralkohol) khas asal Meksiko.
Awalnya, keluarga ini hanya menyajikan dan membuat minuman keras untuk para bangsawan di Meksiko. Hingga akhirnya, keluarga Cuervo diberi izin oleh Raja Carlos IV Spanyol untuk menjadikan produk dari tanaman produksinya tersebut dijual bebas ke masyarakat. Maka pada tahun 1880, menurut pemberitaan celebritynetworth, kakek Vidal mulai mempersiapkan diri untuk memasarkan produk tersebut.
Kendati sudah dipersiapkan sejak tahun 1880, Jose Cuervo baru berhasil menjual produk minuman tequila ke publik pada tahun 1906. Uniknya, kendati bukan menjadi perusahaan tequila pertama di dunia, Jose Cuervo merupakan merek tequila pertama yang penjualannya menggunakan botol. Sebab pada tahun tersebut, seluruh produk minuman keras pada umumnya dijual menggunakan galon. Selama bertahun-tahun keluarga Cuervo ini memang mewariskan kerajaan bisnis produksi minuman kerasnya kepada anak cucunya secara turun-temurun.
Hingga beberapa waktu lalu, Jose Cuervo pun masih dikendalikan oleh grup keluarga bernama Grupo Cuervo, yang dikendalikan oleh ayah Vidal, bernama Juan Beckmann Galardo. Adapun kini, Vidal sendiri yang memegang kendali bisnis warisan yang didirikan oleh sang kakek.
Jika diingat kembali, Jose Cuervo memang sudah sejak lama menguasai industri tequila. Sejak tahun 1940, Jose Cuervo telah menjadi raja dalam persaingan bisnis miras ini. Kesuksesan ini rupanya tidak melulu membawa peruntungan bagi pemilik. Sebab, di tahun yang sama, Jose Cuervo kedapatan dikirim ke Amerika Serikat bagian Selatan secara ilegal. Amerika Serikat kala itu masih sangat ketat membatasi wilayahnya dari peredaran minuman keras.
Baru di era tahun 1980, wisatawan Amerika mulai getol melancong ke Meksiko. Di Meksiko, para turis asal Amerika tersebut sangat tertarik dengan keberadaan minuman tequila tersebut. Nah, sejak saat itulah, permintaan pasar dari Negeri Paman Sam terhadap tequila, melonjak drastis dari tahun ke tahun.
Vidal telah dibekali didikan ketat dari sang ayah, untuk mampu melanjutkan roda perusahaan keluarga ini agar terus tumbuh kembang.
Kendati terlahir dari keluarga kaya raya, Vidal tak melupakan pentingnya bekal pendidikan. Dia memegang gelar MBA dari salah satu universitas terkemuka di Meksiko bernama Instituto Tecnologico y de Estudios Superiores de Monterrey. Tidak hanya itu, pria gempal berkulit putih ini juga memperoleh gelar magister pascasarjana dari salah satu universitas terbaik di dunia, yakni Stanford University di Amerika Serikat.
Waktu berjalan, usia Vidak tak muda lagi. Seperti diberitakan Reuters, pria kelahiran Meksiko 77 tahun silam itu memutuskan untuk memperkecil porsi sahamnya di Jose Cuervo. Kelak, putra pertamanya, Jose Luis Campos yang akan mewarisi bisnis kerajaan miras keluarga ini.
(Bersambung)
Berita Terkait
