Makin ekspansif setelah keluar dari penjara (4)

Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi

Berstatus mantan terpidana, tidak membuat Lee Jay Hyun patah arang. Cucu dari pendiri Samsung Group ini bahkan tetap menggenjot perusahaan yang diwariskan dari sang kakek, CJ Group, untuk terus berekspansi. Dana senilai ratusan, bahkan miliaran dollar AS siap digelontorkan CJ Group demi merealisasikan niatnya. Aksi ekspansi CJ Group akan dilakukan mulai dari Brasil hingga Amerika Serikat (AS). Semua demi mewujudkan visi bertajuk "Best World CJ".

Miris memang nasib Lee Jay Hyun. Selain status sebagai orang kaya dunia, cucu dari pendiri Samsung Group ini juga menyandang gelar mantan terpidana. Namun hal tersebut tak membuat pria kelahiran 19 Maret 1960 ini patah arang.

Pasca-terjerat kasus penggelapan pajak dan penggelapan uang CJ Group, Jay Hyun harus menanggung hukuman dua setengah tahun dan denda 25,2 miliar won atau setara $ 22,8 juta. Semasa di penjara, ia jatuh sakit hingga akhirya Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye memberikan pengampunan dan lantas membebaskan dari jeruji besi.

Jay Hyun kini kembali ke CJ Group meski tak lagi menjabat CEO, melainkan Chairman. Sekembalinya Jay Hyun, CJ Group telah mempersiapkan investasi besar-besaran. Perusahaan yang diwarisi dari sang kakek, Lee Byung Chull ini akan menggelontorkan investasi senilai 5 triliun won tahun ini dan 36 triliun won di tahun 2020 mendatang.

Tahun ini, CJ Group membidik penjualan sebesar 40 triliun won atau setara US $ 36 miliar. Kini, CJ Group tampil dengan visi baru bertajuk "World Best CJ" yang fokus mendorong tiga atau lebih sektor bisnis.

Anak usaha CJ Group, yakni CJ Cheil Jedang pada 12 Juni 2017 telah mengumumkan akan menginvestasikan 900 miliar won atau setara dengan US $ 810 juta untuk memperluas bisnis intinya seperti makanan dan bahan-bahan makanan olahan. Cheil Jedang akan intensif memperluas pasar di dalam negeri dan pasar ekspor.

Selain itu, CJ Group juga akan memproduksi makanan kelas dunia dengan menggunakan teknologi mutakhir. Bisnis tersebut rencananya bakal dibangun di wilayah Jincheon,  Korsel tahun 2020 mendatang. Untuk merealisasikan rencana ini, CJ Group bakal menggelontorkan dana segar senilai 540 miliar won, yang setara  US$ 486 juta.

Diperkirakan, ekspansi bisnis makanan kelas dunia tersebut kelak bisa menyumbang pendapatan senilai 500 miliar won atau
US$ 450 juta per tahun. Peletakan batu pertama pabrik ini bakal dilaksanakan pada Agustus mendatang dan mulai aktif beroperasi pada  Oktober 2018.

Pabrik tersebut akan dibangun di area lahan seluas 100.000 m², dengan kapasitas produksi sebanyak 120.000 ton saban tahun. Melihat dari kapasitasnya, pabrik ini kelak akan menjadi pabrik makanan olahan terbesar di Negeri Ginseng.

Tidak berhenti sampai disitu, CJ Cheil Jedang juga akan membeli saham Selecta, sebuah perusahaan bahan protein tinggi di Brasil seharga US $ 324 juta. Selecta adalah pemimpin global dalam produksi konsentrat protein kedelai dengan penjualan tahunan sebesar US$ 360 juta dan laba usaha sebesar US$ 49 juta.

Pemilihan Selecta oleh CJ Cheil Jedang, lantaran perusahaan ini memiliki jaringan global yang mencakup 37 negara. Selecta sendiri berlokasi di daerah utama penghasil kedelai yang merupakan bahan utama.

Anak usaha CJ Group lainnya yakni CJ Korea Express juga akan mempercepat ekspansinya ke pasar global, dengan mengakuisisi Darcl Logistics, perusahaan logistik terbesar ketiga di India, dan Ibrakom, perusahaan logistik terbesar di Timur Tengah pada awal April 2018. Selama lima tahun sejak tahun 2013, perusahaan tersebut telah secara aktif mengembangkan bisnis global, termasuk menandatangani tiga kesepakatan akuisisi dan mendirikan lima usaha patungan.

Selain itu, CJ Group juga akan berinvestasi di Amerika Serikat (AS) senilai US$ 1,05 miliar pada bidang makanan, logistik, dan konten dalam lima tahun ke depan. CJ Cheil Jedang akan memperluas fasilitas produksi pangan.             

(Selesai)