Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan meningkatkan kewaspadaan wabah virus corona ke level tertinggi pada Minggu (23/2) setelah ada lonjakan kasus infeksi virus corona dan dua kasus kematian akibat corona.
Dikutip Reuters, Pemerintah Korea Selatan menempatkan negara itu dalam "siaga merah" karena meningkatnya kasus-kasus baru, yang sebagian besar dilacak setelah kembali dari gereja. Pejabat kesehatan Korea Selatan melaporkan 169 kasus infeksi baru, sehingga total menjadi 602 kasus, naik dua kali lipat dari Jumat hingga Sabtu.
Baca Juga: Cegah penyebaran virus corona, sebanyak 118 WNA ditolak masuk ke Indonesia
Peningkatan status ini memungkinkan pemerintah Negeri Gingseng untuk mengirim sumber daya tambahan ke kota Daegu dan daerah Cheongdo, yang ditetapkan sebagai "zona perawatan khusus".
Yonhap News Agency Korea Selatan melaporkan status baru itu juga memungkinkan pemerintah untuk secara paksa mencegah kegiatan publik dan memerintahkan penutupan sementara sekolah, meskipun pemerintah tidak memberikan rincian langsung tentang langkah apa yang bisa diambil.
Di China, komisi kesehatan mengkonfirmasi 648 kasus infeksi baru - lebih tinggi dari sehari sebelumnya - tetapi hanya 18 kasus yang berada di luar provinsi Hubei, jumlah terendah di luar pusat wabah corona sejak pihak berwenang mulai mengunci sebagian besar negara itu.
Sementara dari Jepang, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menginstruksikan badan-badan pemerintah pada Minggu (23/2) untuk segera mempersiapkan ketentuan medis dan menyusun rencana komprehensif untuk menghentikan penyebaran virus corona, Jepang setelah melaporkan 27 kasus lagi.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengangkat tingkat peringatan perjalanan satu tingkat untuk Korea Selatan dan Jepang ke Level 2 pada skala 1 hingga 4.
Kekhawatiran tentang jangkauan dan penyebaran cepat coronavirus juga tumbuh di Eropa dan Timur Tengah.
Baca Juga: Virus corona berpotensi gerus pertumbuhan ekonomi kuartal I-2020
Italia, negara terparah yang terkena wabah corona di Eropa, melaporkan lebih dari empat kali lipat kenaikan kasus infeksi corona menjadi 79 kasus, dua dianaranya meninggal.
Sementara Iran melaporkan total 43 kasus infeksi corona, dengan delapan kematian, memaksa beberapa negara tetangga Iran mengumumkan pembatasan perjalanan dan imigrasi.
Baca Juga: WHO: Kekhawatiran terbesar, corona menyebar ke negara dengan sistem kesehatan lemah
Organisasi Kesehatan Dunia pada hari Sabtu menekankan bahwa jumlah kasus di luar Tiongkok masih relatif sedikit, tetapi khawatir dengan deteksi penyebaran infeksi corona tanpa hubungan yang jelas dengan China.
Penyakit ini telah menyebar ke sekitar 26 negara dan wilayah di luar China, menewaskan lebih dari 12 orang di luar China, menurut penghitungan Reuters.
Potensi dampak ekonomi dari coronavirus menonjol pada pertemuan para menteri keuangan G20 di Riyadh, di mana Dana Moneter Internasional (IMF) menyebutkan pertumbuhan ekonomi China tahun ini kemungkinan akan lebih rendah menjadi 5,6%, turun 0,4 poin persentase dari proyeksi bulan Januari 2020 lalu. Sementara ekonomi global akan turun 0,1 poin persentase.
Baca Juga: Makin mewabah di Italia, dua orang dilaporkan tewas akibat virus corona