Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Demi mengekang penyebaran virus corona, Korea Selatan mewajibkan semua tentara untuk menggunakan masker di tempat umum setiap saat.
Mengutip Yonhap, Selasa (25/8), Kementerian Pertahanan Korea Selatan mewajibkan agar semua anggota militer untuk menggunakan masker, baik di dalam maupun luar ruangan.
Ini merupakan aturan tambahan dari aturan yang diumumkan sehari sebelumnya. Pada Senin (24/8), Kementerian Pertahanan mengumumkan, semua pertemuan atau pelatihan yang melibatkan lebih dari dua orang dilarang, kecuali menggunakan masker.
Baca Juga: Cegah penyebaran corona, Korea Selatan kembali tutup sebagian besar sekolah di Seoul
Hal ini tak hanya berlaku di kawasan Seoul dan sekitarnya saja, tetapi untuk seluruh Korea Selatan. Langkah itu sejalan dengan skema jarak sosial yang lebih ketat dari pemerintah, yang telah diterapkan sejak pekan lalu setelah lonjakan kasus Covid-19 yang dikonfirmasi.
Pada awal pekan ini, pemerintah Seoul pun sudah mulai mewajibkan agar masyarakat memakai masker di tempat umum, kecuali saat mereka makan dan minum.
"Aturan penggunaan masker yang lebih ketat ini akan efektif sampai tingkat pedoman anti-virus corona diturunkan," kata kementerian itu dalam pesan kepada wartawan.
Hari ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) melaporkan 280 kasus virus corona baru, termasuk 264 infeksi lokal. Sejak pertengahan Agustus, kasus harian di negara itu tumbuh tiga digit.
Hingga Selasa, total kasus Covid-19 di antara anggota militer di Korea Selatan mencapai 94. Saat ini, 1.051 anggota dinas diisolasi sesuai dengan pedoman otoritas kesehatan, dan militer telah mengkarantina 3.860 orang tambahan di bawah skema anti-virus yang lebih ketat.
Baca Juga: Kesehatannya dikhawatirkan, Abe: Saya akan lakukan yang terbaik dalam pekerjaan
Otoritas militer telah menerapkan berbagai langkah untuk membendung penyebaran virus. Kementerian telah membatasi semua anggota layanan untuk berlibur dan perjalanan di luar instalasi sejak minggu lalu. Pemerintah juga membatalkan pelatihan lapangan tahunan untuk pasukan cadangan, pertama kalinya dalam 52 tahun.