Sumber: Al Jazeera | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
Sebuah komite khusus telah dibentuk. Komite ini akan melakukan perjalanan ke Iran dalam waktu dua minggu ke depan untuk merundingkan dan menyelesaikan perjanjian bilateral Irak-Iran.
Topik utama dalam diskusi adalah pengerukan sebagian Shatt Al-Arab, sungai sepanjang 200 km yang oleh Iran disebut Arvan Rud.
Ujung Selatan sungai merupakan perbatasan antara Iran dan Irak dan muara sungai mengalir ke Teluk Persia. Kedua negara bertujuan untuk memperluas hubungan perdagangan melalui sungai.
Menteri Luar Negeri Iran mengatakan, kedaulatan Irak sangat penting bagi Iran, dan mengecam setiap serangan terhadap diplomat Iran atau alasan diplomatik di Irak.
Baca Juga: Iran dan Korea Utara lanjutkan kerjasama rudal jarak jauh?
Hubungan bilateral Irak-Iran yang sedang dibicarakan ini akan menjadi babak baru dalam kedekatan kedua negara.
Sekadar mengingatkan, kedua negara pernah bertempur pada Perang Irak-Iran (1980-1988), menewaskan ratusan ribu orang, dan baru menyelesaikan penyerahan tawanan perang pada 2003.
Perang Irak-Iran dianggap sebagai perang terlama di era modern dan sampai saat ini dampaknya masih terasa, tidak hanya bagi kedua negara, tapi juga kawasan Timur Tengah.