Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Militer Rusia mengatakan pada Senin (21/2), pasukan dan penjaga perbatasan telah mencegah kelompok "pengalih perhatian" dari upaya melanggar perbatasan Rusia asal wilayah Ukraina dan lima orang tewas.
Mengutip Reuters, Ukraina menolak laporan itu, menyebutnya sebagai berita palsu. Mereka menegaskan, tidak ada pasukan Ukraina yang berada di Wilayah Rostov, di mana insiden tersebut diduga terjadi.
Interfax mengutip militer Rusia melaporkan, kendaraan bersenjata Ukraina telah dihancurkan.
Sementara Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengungkapkan, proyektil yang ditembakkan dari Ukraina telah menghancurkan fasilitas perbatasan yang digunakan oleh penjaganya.
Baca Juga: AS: Semua yang Kami Lihat Menunjukkan, Rusia Berada di Ambang Invasi ke Ukraina
Video yang FSB rilis menunjukkan sebuah gudang kecil dengan satu ruangan dengan atap dan dinding ambruk serta bendera Rusia bersandar di puing-puing yang berserakan.
“Pada 21 Februari, pukul 09:50, sebuah proyektil tak dikenal yang ditembakkan dari Ukraina menghancurkan fasilitas perbatasan yang digunakan oleh layanan penjaga perbatasan FSB di Wilayah Rostov, sekitar 150 meter dari perbatasan Rusia-Ukraina,” kata FSB, seperti dikutip Reuters.
FSB menambahkan, tidak ada yang terluka dalam insiden itu dan teknisi militer Rusia telah tiba di tempat kejadian.
Rusia produksi berita palsu
Klaim tersebut meningkatkan kekhawatiran bahwa Rusia mencari dalih untuk membenarkan penempatan militernya di perbatasan Ukraina, yang menurut intelijen AS adalah kekuatan invasi.
Baca Juga: Di Ambang Invasi, Rusia Geser Pasukan Lebih Dekat dengan Ukraina