kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Makin tegang, tiga kapal induk AS bersiaga di pintu masuk Laut China Selatan


Senin, 22 Juni 2020 / 05:40 WIB
Makin tegang, tiga kapal induk AS bersiaga di pintu masuk Laut China Selatan
ILUSTRASI. Ilustrasi kapal Induk AS.


Sumber: South China Morning Post,Japantimes | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Ini juga menyoroti senjata yang tersedia di Beijing, terutama menyebutkan "berbagai senjata yang dirancang untuk menenggelamkan kapal induk," termasuk "pembunuh kapal" DF-21D dan rudal balistik "pembunuh Guam" DF-26.

Melansir South China Morning Post, China dan Amerika Serikat menghadapi risiko konflik yang kian nyata di Laut China Selatan. Untuk menghindarinya, kedua pihak dinilai harus bisa mengelola krisis seperti ketika kapal perang mereka berada dalam lokasi yang berdekatan.

Baca Juga: Sempat tegang di Laut China Selatan, kapal China dan AS cuma berjarak 100 meter

Seorang sumber militer China mengatakan bahwa dalam satu insiden di bulan April, kapal-kapal dari kedua negara saling berdekatan sejauh 100 meter. "Insiden semacam itu menunjukkan kurangnya kepercayaan politik antara kedua militer," kata sang sumber seperti dikutip South China Morning Post.

Namun sang sumber itu tidak menyebutkan kapal perang mana yang terlibat dalam pertemuan itu.

Beijing dan Washington telah berkompetisi untuk mengerahkan lebih banyak kapal perang ke wilayah tersebut sejak kru di kapal induk yang berbasis di Pasifik Amerika, USS Theodore Roosevelt dan USS Nimitz terpapar virus corona pada akhir Maret.

Baca Juga: Jubir Kemenhan China: Aksi pesawat tempur AS di Taiwan sangat salah dan berbahaya!

Sementara kapal-kapal Angkatan Laut People's Liberation Army (PLA) China yakni Liaoning dan Shandong, tampaknya tidak terpengaruh oleh wabah corona.

Hu Bo, Direktur Pusat Studi Strategi Maritim di Universitas Peking, mengatakan penyebaran baru dilakukan AS termasuk dengan mengirimkan kapal serbu amfibi USS America. 

Sementara Angkatan Laut PLA juga mengerahkan sejumlah kapal yang serupa.

Dia mengatakan Amerika Serikat membuat penyebaran baru karena khawatir bahwa China mungkin mengambil keuntungan dari kekosongan kekuatan di Laut China Selatan yang dihasilkan dari wabah virus corona.

SELANJUTNYA: Memanas, moncong artileri Korea Utara dalam posisi terbuka ke arah Korea Selatan



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×