kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malang-melintang jadi CEO di tentakel Alibaba (3)


Kamis, 24 Agustus 2017 / 13:38 WIB
Malang-melintang jadi CEO di tentakel Alibaba (3)


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi

KONTAN.CO.ID - Tidak ada yang salah saat Lucy Peng meninggalkan profesi sebagai dosen untuk menikah dan kemudian berbisnis. Berbekal ilmu pengetahuan yang mumpuni ditambah kemampuan pengelolaan manajemen yang cemerlang, wanita yang kondang dengan nama Peng Lei ini menjadi sosok orang kaya dunia pemilik harga senilai US$ 1,1 miliar. Bergabung bersama Alibaba Group telah mengubah nasib Peng Lei. Dia pun mendapat pengakuan sebagai pebisnis wanita yang tangguh.

Banyak faktor yang mampu menopang pertumbuhan bisnis suatu usaha. Salah satunya adalah gaya kepemimpinan yang dapat membuat para pegawai nyaman dan bersemangat bekerja. Hal tersebut ada dalam diri Lucy Peng atau yang lebih dikenal dengan nama Peng Lei, seorang miliarder yang terlahir dari perusahaan e-commerce besar China, Alibaba Group.

Wanita yang kini berusia 44 tahun tersebut merupakan seorang pebisnis yang ulet dan cemerlang. Karier Peng Lei di Alibaba Group, tidak lantas dimulai dari jabatan empuk. Namun justru jabatan yang sangat menantang, yakni kepala sumber daya manusia (SDM). Tak hanya duduk di balik meja, Peng Lei turun langsung ke lapangan, bersosialisasi dan memantau 35.000 karyawan perusahaan yang dimiliki miliarder dan pemilik Alibaba, Jack Ma.

Semangat Peng Lei untuk bekerja secara efisien, menyebabkan dia mendapat apresiasi dari manajemen dan jajaran karyawan Alibaba Group. Alhasil, kepiawaiannya menggawangi divisi SDM, membuat karier Peng Lei kian melesat.

Posisi tertinggi dalam karier Peng Lei pertama kali datang saat Alibaba Group menunjuknya sebagai Chief Executive Officer (CEO) Alipay, perusahaan pembayaran online pada tahun 2010. Setelah itu, dia kembali didaulat menjadi orang nomor satu di Alibaba Small Micro Financial Services pada Maret 2013.

Prinsip menjalankan bisnis dengan tegas dan rendah hati membuat seorang Peng Lei dinobatkan sebagai wanita paling berpengaruh di bidang digital. Pada tahun 2015, Fortune menempatkan Peng Lei sebagai wanita paling berpengaruh di Asia yang masuk ranking ke-11.

Pada tahun 2016, Forbes juga turut memberikan penghargaan kepada Peng Lei sebagai wanita yang paling berpengaruh di dunia, dan masuk pada urutan ke-35.

Alumnus administrasi bisnis di Universitas Zhejiang Gongshang tersbeut cukup disegani karena ia juga turut andil dalam membesarkan bisnis Alibaba Group hingga menjadi perusahaan besar global. Kemampuan komunikasi yang baik, membuat Peng Lei disukai oleh rekan senior, karena dinilai punya kemampuan mengelola ribuan karyawan.

Peng Lei juga terhitung sebagai pengusaha yang menikmati proses. Satu tahap demi tahap ia lewati dengan keuletannya dalam berbisnis. Wajar jika pundi-pundi hartanya kian menggemuk. Hingga Agustus 2017, Forbes setidaknya mencatat kekayaan Peng Lei mencapai US$ 1,1 miliar. Ia sekaligus menempati salah satu miliarder ternama di China.

Karier yang terus melejit, tak menyebabkan Peng Lei bermalas-malasan. Pasca menduduki posisi CEO Ant Financial Services Group, Peng Lei giat melakukan aksi akuisisi untuk memperbesar bisnis perusahaan. Selain itu, namanya kian harum di kalangan pebisnis global, berkat keberanian dan kelihaiannya mengakuisisi perusahaan-perusahaan dunia berskala besar.

Bisa dikatakan, di bawah pimpinan Peng Lei, Ant Financial Services Group yang masih terafiliasi dengan Alibaba Group, berhasil mencetak kejayaan. Ant Financial Services Group, perusahaan jasa keuangan yang membawahi seluruh bisnis pembayaran online Alibaba Group. Valuasi perusahaan tersebut dari semula sebesar US$ 4,5 miliar pada tahun 2015, melejit hingga menjadi US$ 60 miliar pada tahun 2017.

Selain itu, konsumen Ant Financial juga bertambah banyak. Sampai akhir tahun 2016, nasabah aktif Ant Financial mencapai 450 juta nasabah. Maka jangan heran, bila Credit Suisse memperkirakan 58% transaksi pembayaran online di China, kini sudah berada di bawah kekuasaan Ant Financial. 

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×