Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia dilanda banjir bandang. Tim penyelamat dengan perahu mengevakuasi keluarga yang terperangkap di atap rumah dan mengangkut yang lain ke tempat aman saat desa dan kota di beberapa bagian Malaysia terendam banjir.
Mengutip The Washington Post, banjir ini menyebabkan lebih dari 26.000 orang dievakuasi dan satu orang tewas saat mobilnya tersapu banjir.
Negara bagian Johor selatan, tetangga Singapura, adalah wilayah dengan kondisi yang terparah di mana sekitar 25.000 orang dievakuasi ke pusat bantuan di sekolah dan balai masyarakat. Menurut pejabat setempat, angka tersebut naik lebih dari dua kali lipat dari angka yang dilaporkan Selasa. Selain itu, lima negara bagian lain juga dilanda banjir setelah hujan deras pada Rabu membanjiri daerah itu.
Departemen Meteorologi Malaysia memperingatkan, negara itu mengalami episode keenam hujan lebat terus-menerus dari musim hujan tahunan yang dimulai pada November. Badan ini juga mengatakan, kondisi tersebut bisa berlanjut hingga April.
Sementara, melansir Channel News Asia, lebih dari 27.000 orang telah dievakuasi di negara bagian Johor, Pahang, Negeri Sembilan dan Melaka Malaysia ketika rumah mereka dilanda banjir akibat hujan lebat yang dibawa oleh musim timur laut.
Baca Juga: Jumlah Kunjungan Wisman pada Januari 2023 Turun Jadi 734,95 Ribu
Menurut kantor berita nasional Bernama, Johor adalah negara bagian yang paling terpukul dengan lebih dari 25.000 orang di pusat-pusat bantuan pada Kamis pagi (2 Maret), dibandingkan dengan 9.162 pada Rabu malam.
“Segamat adalah kabupaten yang terkena dampak terparah dengan 2.050 keluarga dievakuasi ke 55 pusat bantuan, diikuti oleh Kluang dengan 1.559 keluarga di 39 pusat; Kota Tinggi dengan 769 keluarga di 18 pusat; Johor Bahru dengan 607 di 12 pusat dan Pontian melibatkan 58 keluarga di lima pusat,” demikian laporan Bernama mengutip pernyataan dari Komite Penanggulangan Bencana Negara Bagian Johor.
Pimpinan Menteri Johor Onn Hafiz Ghazi mengatakan pertemuan darurat dengan semua lembaga diadakan pada Rabu malam menyusul "situasi banjir kritis" di negara bagian itu.
Ia mengatakan, pada pertemuan itu diinformasikan tentang situasi di Segamat, khususnya di Chaah, Pemanis, Tenang dan Labis.
“Saya telah meminta instansi terkait untuk mengelola logistik pengiriman tenda dan retort makanan (siap saji) ke daerah yang terkena dampak,” katanya dalam sebuah posting Facebook setelah pertemuan tersebut.
Baca Juga: Jumlah Kunjungan Wisman Menurun pada Awal Tahun
Mengingatkan saja, tiga bulan lalu, beberapa negara bagian termasuk Johor dilanda banjir besar dan tercatat ada lebih dari 70.000 pengungsi banjir.
Banjir merupakan fenomena tahunan di Malaysia akibat musim timur laut yang membawa hujan lebat dari November hingga Maret.