Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - PUTRAJAYA. Malaysia mengonfirmasi 16 kasus baru virus corona pada Selasa (12/5), angka kenaikan harian terendah sejak Perintah Kontrol Gerakan (MCO) berlaku pada 18 Maret lalu.
"Penghitungan total kasus mencapai 6.742, dengan 1.410 kasus aktif saat ini," kata Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah, Selasa (12/50, seperti dikutip Channelnewsasia.com.
Dari kasus-kasu baru, tiga di antaranya adalah kasus impor yang melibatkan warga Malaysia yang kembali dari luar negeri. Lalu, 13 lainnya infeksi lokal, sembilan menjangkiti warga non-Malaysia.
Baca Juga: Jadi yang terlama, Filipina perpanjang penguncian guna kekang corona
Sebanyak 110 pasien Covid-19 telah pulih dan pulang dari rumahsakit pada Selasa (12/5). Sehingga, jumlah kasus pemulihan menjadi 5.223 orang atau 77,5% dari keseluruhan kasus virus corona.
Tidak ada kematian baru pada Selasa (12/5). Alhasil, jumlah korban meninggal akibat penyakit Covid-19 tetap sebanyak 109 orang.
Meskipun jumlah kasus baru turun, Noor Hisham mendesak masyarakat untuk tidak membiarkan pertahanan mereka kendur.
Dengan China dan Korea Selatan kembali mencatat lonjakan kasus baru, ia mengatakan, masyarakat harus melakukan bagian mereka untuk memastikan tren yang sama tidak akan terjadi di Malaysia, terutama karena pemerintah telah melonggarkan langkah-langkah di bawah MCO.
Sebelum MCO bisa sepenuhnya dicabut, Noor Hisham menyebutkan, Malaysia harus mempertimbangkan enam hal utama, termasuk kontrol perbatasan, kemampuan sistem perawatan kesehatan, kemampuan negara untuk melindungi kelompok-kelompok berisiko tinggi, serta kemampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan "normal baru".
Baca Juga: Wuhan akan melakukan tes virus corona ke semua penduduk, ada apa?
“Yang penting adalah keenam unsur itu telah diidentifikasi. Kami merangkul keenamnya dan akan mempraktikkannya, meskipun kami belum merencanakan exit strategy,” ujarnya.
“Kita harus bersatu sebagai satu. Jika kita semua melakukan bagian kita, saya yakin kita bisa melakukannya. Malaysia Bisa!" imbuh Noor Hisham.