Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura mendekati resesi setahun penuh pertamanya dalam hampir dua dekade karena larangan bepergian oleh pemerintah Malaysia. Pasalnya hal ini memangkas sumber tenaga kerja di tengah pandemi virus corona.
Sejauh ini, Singapura telah dipuji secara luas atas tanggapannya terhadap wabah corona. Tetapi merebaknya kasus corona di Malaysia menambah tekanan pada ekonomi Singapura.
Baca Juga: Malaysia lockdown, pemerintah: Corona lebih berbahaya dari tsunami
Reuters melaporkan bahwa hal ini telah mengisyaratkan peluang resesi Singapura pada tahun ini.
"Kondisi keuangan semakin ketat dalam beberapa pekan terakhir, dan lockdown yang diberlakukan oleh negara-negara untuk menahan wabah COVID-19 berarti resesi di Singapura tidak dapat dihindari," kata ekonom ANZ Khoon Goh.
Sebagian besar ekonom telah menguatkan ekspektasi bahwa Otoritas Moneter Singapura (MAS) akan memperlonggar kebijakan pada April, dengan beberapa ekonom saat ini meningkatkan prediksi bahwa bank sentral melangkah lebih awal.
MAS mengelola kebijakan melalui pengaturan nilai tukar, bukan melalui suku bunga konvensional. Otoritas ini membiarkan dolar Singapura naik atau turun terhadap mata uang mitra dagang utamanya dalam pita kebijakan yang tidak diungkapkan.
Baca Juga: Bukan lagi prediksi, ekonom sebut resesi global akibat corona sudah mulai terjadi
Mulai Rabu, Malaysia melarang warga bepergian ke luar negeri. Begitu juga pengunjung untuk memasuki negara itu hingga 31 Maret untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.
Langkah itu diperkirakan akan melanda bisnis Singapura, yang mempekerjakan sekitar 300.000 warga Malaysia yang bepergian dari via Selat Johor.
"Ini merupakan pukulan yang cukup besar untuk bisnis jasa dan UKM yang mengandalkan tenaga kerja dari Malaysia," kata Prakash Sakpal, seorang ekonom ING.
Baca Juga: Kepanikan Singapura mereda, Malaysia tetap impor makanan segar
Sementara Erman Tan, kepala pabrik bahan kimia di Singapura, mengatakan empat staf Malaysianya tetap tinggal di Singapura selama masa pelarangan. Namun ia masih bersiap untuk potensi melambatnya produksi karena memperkirakan ada gangguan pasokan bahan baku dari negara tetangga.
Singapura juga akan meluncurkan paket ekonomi kedua untuk membantu bisnis dan pekerja, menambah stimulus yang diumumkan dalam anggaran bulan lalu.
"Kebijakan fiskal akan memberikan bantuan langsung ke usaha kecil," kata Steve Cochrane di Moody's Analytics.
Baca Juga: Malaysia terapkan lackdown, operator jaringan kereta cepat revisi frekuensi layanan